Menu

Mode Gelap
Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

Hukum & Kriminal · 5 Jan 2018 16:18 WIB

Sadis, Tiga Bocah di Pasuruan Disiksa dan Disekap Oleh Ibu Kandungnya


					Sadis, Tiga Bocah di Pasuruan Disiksa dan Disekap Oleh Ibu Kandungnya Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Sungguh malang nasib yang menimpa tiga bocah asal Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini. Ketiganya menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung sendiri. Tak hanya dianiaya, bocah ingusan ini juga disekap dalam kamar sepanjang hari.

Tiga bocah ini adalah HR (7), RA (2,5) serta ZF (1,5). Mereka putra putri dari Niatul Ilmiah (23) dan suaminya Tolha (47). Tindakan persekusi terhadap anak dibawah umur ini diketahui Kamis (4/1/2018) malam kemarin. Saat itu warga mendengar suara tangisan tiga bocah tersebut di dalam rumahnya.

Sementara kondisi rumah dalam keadaan gelap tanpa penerangan dan terkunci dari luar. Penasaran, warga pun masuk ke dalam rumah dengan cara membongkar plafon teras rumah. Betapa geramnya mereka tatkala melihat tubuh HR dan RA penuh luka bakar.

Belakangan diketahui, mereka terluka akibat berkali-kali disulut sutil panas oleh ibunya. HR mengalami sejumlah luka di lengan kanan dan di paha atas, sedangkan bocah putri, RA, menderita luka di lengan kiri.

“Memang sering kami dengar suara tangisan, awalnya kami anggap tangisan biasa, gak tahunya mereka disiksa ibunya. Dari keterangan salah satu anak, mereka ditempeli sutil panas, saat ibunya memasak” terang Nanik, warga setempat Jum’at (5/1/2018).

Ketua RW 04, Sukamto, yang berada di sekitar rumah korban menyebut, siksaan yang dialami ketiga bocah itu sudah cukup lama. Terutama terhadap HR, anak tertua dari Niatul Ilmiah. Bahkan, HR kini putus sekolah, meskipun ia baru duduk di kelas 1 sekolah dasar.

“Sudah lebih setahunan mas, jadi mereka disekap saat pagi hari dimana ibunya berangkat sebagai buruh kupas bawang. Ibunya ini pulang kerjanya malam, bahkan hingga ba’da Isya’,” tutur Sukamto.

Sukamto dan warga yang lain, mengaku heran dengan prilaku Niatul Ilmiah. Padahal ia dikenal tidak mengidap gangguan jiwa atau penyakit lainnya. “Mungkin itu karena faktor ekonomi, dia kan bekerja sendirian mas, sedangkan suaminya jarang pulang,” imbuhnya. (em/ata).

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu

17 Juli 2025 - 18:51 WIB

Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada

17 Juli 2025 - 18:01 WIB

Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang

17 Juli 2025 - 16:38 WIB

Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo

17 Juli 2025 - 16:08 WIB

Soal Sound Horeg, MUI Lumajang Serukan Kesatuan Sikap atas Fatwa Nasional dan Menunggu Instruksi Gubernur Jatim

17 Juli 2025 - 15:17 WIB

Dinilai jadi Biang Kegaduhan, Aliansi Desak Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Dicopot

17 Juli 2025 - 14:49 WIB

Buron Kejari Lumajang Dibekuk Polisi di Maluku karena Kasus Narkotika

17 Juli 2025 - 09:52 WIB

Perempuan Kurir Pil Koplo di Lumajang Terkait Jaringan Narkoba dari Balik Penjara

16 Juli 2025 - 19:43 WIB

Residivis ini Bawa Kabur Motor saat Pemiliknya Teler, Kini Dibui Polisi

16 Juli 2025 - 19:28 WIB

Trending di Hukum & Kriminal