Menu

Mode Gelap
Kecelakaan Beruntun di Pandaan, Dua Pengemudi Alami Luka Mengunjungi Stasiun Mrawan Jember, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Puncak Jalur Kereta Api MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan

Hukum & Kriminal · 5 Jan 2018 16:18 WIB

Sadis, Tiga Bocah di Pasuruan Disiksa dan Disekap Oleh Ibu Kandungnya


					Sadis, Tiga Bocah di Pasuruan Disiksa dan Disekap Oleh Ibu Kandungnya Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Sungguh malang nasib yang menimpa tiga bocah asal Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini. Ketiganya menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung sendiri. Tak hanya dianiaya, bocah ingusan ini juga disekap dalam kamar sepanjang hari.

Tiga bocah ini adalah HR (7), RA (2,5) serta ZF (1,5). Mereka putra putri dari Niatul Ilmiah (23) dan suaminya Tolha (47). Tindakan persekusi terhadap anak dibawah umur ini diketahui Kamis (4/1/2018) malam kemarin. Saat itu warga mendengar suara tangisan tiga bocah tersebut di dalam rumahnya.

Sementara kondisi rumah dalam keadaan gelap tanpa penerangan dan terkunci dari luar. Penasaran, warga pun masuk ke dalam rumah dengan cara membongkar plafon teras rumah. Betapa geramnya mereka tatkala melihat tubuh HR dan RA penuh luka bakar.

Belakangan diketahui, mereka terluka akibat berkali-kali disulut sutil panas oleh ibunya. HR mengalami sejumlah luka di lengan kanan dan di paha atas, sedangkan bocah putri, RA, menderita luka di lengan kiri.

“Memang sering kami dengar suara tangisan, awalnya kami anggap tangisan biasa, gak tahunya mereka disiksa ibunya. Dari keterangan salah satu anak, mereka ditempeli sutil panas, saat ibunya memasak” terang Nanik, warga setempat Jum’at (5/1/2018).

Ketua RW 04, Sukamto, yang berada di sekitar rumah korban menyebut, siksaan yang dialami ketiga bocah itu sudah cukup lama. Terutama terhadap HR, anak tertua dari Niatul Ilmiah. Bahkan, HR kini putus sekolah, meskipun ia baru duduk di kelas 1 sekolah dasar.

“Sudah lebih setahunan mas, jadi mereka disekap saat pagi hari dimana ibunya berangkat sebagai buruh kupas bawang. Ibunya ini pulang kerjanya malam, bahkan hingga ba’da Isya’,” tutur Sukamto.

Sukamto dan warga yang lain, mengaku heran dengan prilaku Niatul Ilmiah. Padahal ia dikenal tidak mengidap gangguan jiwa atau penyakit lainnya. “Mungkin itu karena faktor ekonomi, dia kan bekerja sendirian mas, sedangkan suaminya jarang pulang,” imbuhnya. (em/ata).

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi

10 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Curi HP Milik Jamaah Salat, Residivis di Lumajang Ditangkap

9 Oktober 2025 - 14:19 WIB

Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor di Pasuruan Kembali Ditangkap

8 Oktober 2025 - 20:12 WIB

Meresahkan! Debt Collector Rampas Motor Warga di Kraksaan Gunakan Pisau

8 Oktober 2025 - 19:22 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Polres Pasuruan Kota Tetapkan Cucu Sebagai Tersangka Pembunuhan Neneknya Sendiri

7 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur

6 Oktober 2025 - 13:43 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Trending di Sosial