Menu

Mode Gelap
Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

Pemerintahan · 22 Des 2020 08:07 WIB

Rapid Test Antigen, Ulama Kota Probolinggo Non Reaktif


					Rapid Test Antigen, Ulama Kota Probolinggo Non Reaktif Perbesar

WONOASIH-PANTURA7.com, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Bagian Kesra dan Dinas Kesehatan P2KB melakukan rapid test antigen Covid-19 dan posbindu di klinik NU, Jalan Mastrip, Kecamatan Wonoasih, Selasa (22/12/2020) siang. Sebanyak 40 ulama diundang dalam test tersebut.

“Kami usulkan ke Dinkes P2KB dan tes rapid antigen ini disetujui. Melalui kegiatan ini kami berharap para ulama bisa menyebarluaskan informasi ke masyarakat tentang bahaya Covid-19, mengingat masih ada ketidakpercayaan tentang virus ini,” ujar Kabag Kesra Pemkot Probolinggo, Agus Dwiwantoro.

Agus menambahkan, jumlah ulama yang diundang ada 40 orang, sementara jumlah seluruh ulama di Kota Probolinggo lebih dari 100 orang. Ia berharap, bisa melaksanakan kegiatan tersebut secara bertahap dengan melihat kondisi yang ada.

“Para ulama ini adalah guru kita. Alhamdulillah responnya sangat luar biasa dan antusias mengikuti rapid antigen ini. Tes ini untuk untuk menjaga kesehatan dan keluarga di rumah, karena ulama banyak didatangi tamu atau masyarakat,” paparnya.

Sebelum menjalani rapid antigen, para ulama didata lalu menjalani tes dengan pengambilan lendir melalui hidung. Setelah dinyatakan non reaktif Covid-19, mereka menjalani pemeriksaan posbindu.

Ketua PD Muhammadiyah Masyfuk mengaku bersyukur mendapat undangan pemeriksaan kesehatan. Menurutnya, melalui kegiatan itu dapat diketahui siapa yang terkonfirmasi sehingga ada tindaklanjut untuk penyembuhan.

Masyfuk menyadari, pemahaman masyarakat di Kota Probolinggo tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan (prokes) tidak sama. Namun, ajakan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, harus selalu diserukan.

“Kepada masyarakat, karena pandemi ini belum menunjukan tanda-tanda penurunan maka diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan dimana pun berada,” tutur Masyfuk usai menjalani rapid test.

Kiai Abdul Azis RM menyebut, ulama sering berinteraksi dengan masyarakat. Di satu sisi, ulama saat bertemu masyarakat atau menghadiri undangan, ulama tidak mungkin menolak disalami.

“Oleh karenanya, tes rapid (antigen) ini sangat berarti sebab kesehatan dari para ulama akan diketahui semuanya. Alhamdulillah, saya dan para ulama lainnya hasilnya non reaktif,” tandasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan