Menu

Mode Gelap
Pemotor di Kota Probolinggo Tabrak Truk, Satu Orang Meninggal Dunia Antisipasi Rabies, Pemkab Probolinggo Segera Buka Vaksinasi Hewan Peliharaan Gratis SDN Banjarsengon 02 Jember Terapkan Kelas Digital, Siswa Absen Pakai Barcode Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan Warga Mentor Probolinggo Dicokok Polisi Gara-gara Kepemilikan Bondet Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

Ekonomi · 29 Nov 2020 01:12 WIB

UMKM Terdampak Covid-19 Dilatih Keterampilan ‘Decoupage’


					Pegit UMKM terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan decoupage dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. (foto : Diskominfo Kab. Probolinggo) Perbesar

Pegit UMKM terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan decoupage dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. (foto : Diskominfo Kab. Probolinggo)

PROBOLINGGO-PANTUR7.com, Sebanyak 30 orang dari unsur UMKM terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan decoupage dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pelatihan Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo, Kamis hingga Sabtu (5-7/11/2020).

Pelatihan yang dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto ini dihadiri oleh Kasi Pengembangan UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Doni Handoko Retrianto serta narasumber dari CV Decoupage Malang dan widyaiswara dari UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

Motivasi usaha bagi UMKM ini diikuti oleh puluhan UMKM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, menjaga jarak aman serta tidak kontak fisik.

Selama kegiatan, para pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo ini mendapatkan motivasi usaha dari narasumber dari CV Decoupage Malang dan widyaiswara dari UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

Kasi Pengembangan UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Doni Handoko Retrianto mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan terutama jiwa kewirausahaan beserta pelatihan serta keterampilan bagi pelaku usaha mikro.

“Harapannya melalui kegiatan ini agar peserta bisa timbul jiwa wirausahanya yang harus survive di kondisi apapun serta mereka juga memiliki keterampilan fisik untuk bisa menambah pendapatan dan mempunyai keterampilan dalam pembukuan menggunakan aplikasi,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini, UMKM adalah unsur pelaku ekonomi yang merasakan dampak langsung dari kebijakan pemerintah. Untuk itu berbagai langkah dan kebijakan telah diambil oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM diwujudkan dalam kebijakan strategis melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Banpres produktif usaha mikro (BPUM), yang merupakan stimulan bagi pelaku usaha mikro diharapkan dapat menjadi pemacu bagi pelaku usaha mikro untuk dapat bertahan dengan usahanya,” katanya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah mengusulkan 40.000 pelaku usaha mikro Kabupaten Probolinggo menjadi calon penerima BPUM. Yang tentunya masih akan melalui proses seleksi dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.

“Selanjutnya, sebagai upaya untuk terus memperjuangkan daya saing dan kebersinambungan usaha bagi pelaku usaha mikro, Pemerintah Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan market bagi pelaku usaha mikro melalui bisnis online (marketplace).

Jiwa entrrepeneur (kewirausahaan), juga terus dibangun bagi pelaku usaha mikro dengan pemberian motivasi, untukmembangun semangat dan daya juang serta inovasi bagi pelaku usaha mikro menghadapi pandemi Covid-19,” jelas dia.

Lebih lanjut Anung menerangkan pandemi Covid-19,berhasil membangun karakter inovatif dan daya saing kompetitif yang kuat bagi banyak pelaku usaha mikro, karena dipaksa oleh keadaan the power off kepepet.

Sebagian besar pelaku usaha, saat ini telah memanfaatkan marketshare (pangsa pasar) berbasis jejaring/media social maupun marketplace yang kesemuanya dilakukan untuk menjaga kebersinambungan usahanya.

“Tanpa disadari bersama, bahwa inilah proses bisnis dunia usaha. Proses transformasi menuju digitalisasi, internet off thing (iot) dan application programming interface (api) sebagai kemujudan revolusi industri 4.0,” tegasnya.

Terobosan yang sudah dilakukan  sebelum pandemi COVID-19 yaitu, telah diresmikan Rumah UMKM yang berfungsi sebagai rumah pamer produk UMKM se-Kabupaten Probolinggo. Selain itu juga merupakan sarana tempat bertemunya para UMKM dengan pembeli/distributor serta sebagai sarana tempat pelatihan bagi UMKM.

“Terobosan lain yang masih dalam proses adalah membuat Katalog Produk Unggulan yang nantinya dapat digunakan sebagai media promosi dan database UMKM yang bisa dengan mudah diketahui produk-produk unggulan dan daerah kecamatan asal produk.

Serta aplikasi platform seperti Buka Lapak yang akan dianggarkan di tahun depan untuk mempermudah para UMKM dalam pemasaran.

Proses transformasi digital saat ini telah berhasil membangun integrasi berbagai aspek dalam dunia usaha, dalam 1 (satu) aplikasi yang dapat kendalikan hanya dengan jempol (ibu jari) one touch, one transaction serta mewujudkan efisiensi dalam aspek distribusidan pemasaran dunia usaha.

“Undang-undang Cipta Kerja yang baru saja disahkan mengamanatkan banyak dukungan dan keberpihakan pemerintah bagi pelaku usaha mikro termasuk koperasi. Koperasi dan UMKM adalah pilar kekuatan ekonomi nasional berbasis kerakyatan,” Anung menuturkan.

Dengan demikian tambah Anung, sekarang saatnya mengubah paradigma dalam dunia koperasi di Kabupaten Probolinggo untuk mewujudkan koperasi menjadi badan usaha yang modern, berkualitas serta berdaya saing.

“Membangun mindset cooperative entrepreneur, membangun usaha koperasi dengan jiwa kewirausahaan yang handal. UMKM menjadi kuat dalam koperasi dan koperasi kuat dengan anggota UMKM,” pungkasnya. (*)


Penulis             : SONY WAHYU WIRAWAN

Instansi            : Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian

Daerah             : Kabupaten Probolinggo

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Trending di Ekonomi