Menu

Mode Gelap
Triathlon Sumbang 2 Medali Emas untuk Kontingen Kota Probolinggo di Porprov Jatim 2025 Baru Lima Gudang yang Siap Tampung Tembakau Petani, Pemkab Probolinggo Siapkan Sidak Rapat Paripurna DPRD Lumajang Bahas Raperda RPJMD dan Perubahan APBD 2025 Tanpa Riuh, Pemuda asal Tambakrejo Probolinggo Juarai Asian Muaythai Championship 2025 di Vietnam Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

Ekonomi · 19 Nov 2020 14:57 WIB

Ekonomi Lesu Terdampak Pandemi? ini Cara Pemulihannya


					Ekonomi Lesu Terdampak Pandemi? ini Cara Pemulihannya Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang mewabah sejak akhir tahun 2019, memporak-porandakan lintas sektor kehidupan. Sektor yang paling terdampak, diantaranya adalah bidang ekonomi.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Satgas Penanangan dan Percepatan Covid-19, getol mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) oleh masyarakat.

Dengan penerapan prokes berupa memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M), maka mata rantai penyebaran Covid-19 dapat terputus sehingga pandemi lekas berlalu dan sosial kehidupan masyarakat kembali normal.

“Sulit memang membiasakan protokol kesehatan, tetapi pemerintah selalu memberikan arahan dan kebutuhan untuk protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, dan menghindari kerumunan yang berisiko terjadinya penularan. Dengan membiasakan disiplin protokol kesehatan, maka dengan sendirinya sektor ekonomi pulih,” kata Juru Bicara Ketua Satgas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica, Kamis (19/11/2020).

Sejauh ini, lanjut Dewi, upaya yang dilakukan, antara lain mengawal terlaksananya protokol kesehatan diberbagai sektor yang perlahan mulai beroperasi, yaitu dengan operasi yustisi, pemberian informasi dan edukasi diberbagai tempat sera pembagian masker.

“Pemantauan protokol kesehatan, dilakukan antara lain di pasar rakyat, tempat pariwisata, dan UMKM, karena ditempat-tempat tersebut dinilai sulit untuk mengontrol kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan,” ungkap dia.

Saat ini, sambung Dewi, adaptasi protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik walau belum dapat dikatakan sempurna. Jika 3M ini dilakukan maksimal, sambungnya bukan tidak mungkin perekonomian masyarakat pulih kembali.

“Maka dari itu, regulasi pemerintah daerah mengenai kewajiban menerapkan protokol kesehatan dapat diberikan sertifikasi pada tempat usaha kuliner yang benar-benar dapat menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dengan kedisiplinan diberbagai sektor bisa mendorong pemulihan kesehatan dan mempercepat kebangkitan ekonomi,” tutup dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi