Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Peristiwa · 8 Okt 2020 09:40 WIB

Ada Penyusup, Demo Tolak UU Omnibus Law Berakhir Ricuh


					Ada Penyusup, Demo Tolak UU Omnibus Law Berakhir Ricuh Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Aksi demonstrasi menola Undang-undang Omnibus Law di depan Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo berakhir ricuh. Ratusan massa mengamuk setelah terprovokasi massa susupan.

Akibatnya, bentrok petugas dan mahasiswa gabungan dari berbagai OKP tak terhindarkan bahkan membuat sejumlah aset di gedung dewan rusak.

Beberapa aset yang rusak akibat akis massa itu diantaranya kaca pos Satpol PP hancur, gerbang sisi barat rusak dan pagar logo gedung DPRD terlepas.

Kericuhan juga diwarnai baku hantam antara petugas dan mahasiswa serta aksi saling lempar batu. Ratusan pendemo akhirnya kocar kacir berlarian ke sawah setelah polisi menembakkan gas air mata.

Pantuan PANTURA7.com di lokasi, dari ratusan massa yang terlibat, tidak seluruhnya berasal dari mahasisiwa OKP di Probolinggo. Juga didapati massa non-mahasiswa, yang tidak satu komando dengan koordinator aksi.

“Adanya insiden kericuhan ini sangat kami sayangkan. Karena di Probolinggo ini tidak pernah ricuh seperti ini, semuanya kondusif dan bisa dibicarakan dengan suasana damai,” kata Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo, Kamis (8/10/2020).

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan mengatakan, kedatangan mahasisiwa ke gedung DPRD sejatinya sudah difasilitasi dan bahkan berlangsung kondusif. Akan tetapi, menurut dia, seiring waktu berjalan, ada pihak yang masuk dan memprovokasi.

“Sehingga terjadilah pelemparan batu dan pengrusakan oleh rekan-rekan mahasiswa terhadap fasilitas yang ada di Gedung DPRD. Sehingga sebagai bentuk antisipasi, kami tembakan water canon dan gas air mata,” ungkap Ferdy.

Diketahui, penolakan pengesahan UU Omnibus Law dilakukan sejumlah massa dari 4 OKP di Kabupaten Probolinggo, yaitu Organisasi PMII, HMI, IMM dan GMNI. Beberapa kecaman dan cemoohan dari poster juga terbentang. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai

18 Juli 2025 - 17:55 WIB

Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan

18 Juli 2025 - 16:57 WIB

Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

18 Juli 2025 - 16:25 WIB

Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar

17 Juli 2025 - 14:29 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Trending di Peristiwa