Menu

Mode Gelap
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Ledakan Bondet di Sumber Wetan Kota Probolinggo Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter Lempar Molotov ke Pos Polisi, Pria di Pandaan Ditangkap Aksi Pengeroyokan Terjadi di Nguling Pasuruan, Satu Pelaku Ditangkap, Dua Lainnya dalam Pencarian Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

Peristiwa · 8 Okt 2020 09:40 WIB

Ada Penyusup, Demo Tolak UU Omnibus Law Berakhir Ricuh


					Ada Penyusup, Demo Tolak UU Omnibus Law Berakhir Ricuh Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Aksi demonstrasi menola Undang-undang Omnibus Law di depan Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo berakhir ricuh. Ratusan massa mengamuk setelah terprovokasi massa susupan.

Akibatnya, bentrok petugas dan mahasiswa gabungan dari berbagai OKP tak terhindarkan bahkan membuat sejumlah aset di gedung dewan rusak.

Beberapa aset yang rusak akibat akis massa itu diantaranya kaca pos Satpol PP hancur, gerbang sisi barat rusak dan pagar logo gedung DPRD terlepas.

Kericuhan juga diwarnai baku hantam antara petugas dan mahasiswa serta aksi saling lempar batu. Ratusan pendemo akhirnya kocar kacir berlarian ke sawah setelah polisi menembakkan gas air mata.

Pantuan PANTURA7.com di lokasi, dari ratusan massa yang terlibat, tidak seluruhnya berasal dari mahasisiwa OKP di Probolinggo. Juga didapati massa non-mahasiswa, yang tidak satu komando dengan koordinator aksi.

“Adanya insiden kericuhan ini sangat kami sayangkan. Karena di Probolinggo ini tidak pernah ricuh seperti ini, semuanya kondusif dan bisa dibicarakan dengan suasana damai,” kata Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo, Kamis (8/10/2020).

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan mengatakan, kedatangan mahasisiwa ke gedung DPRD sejatinya sudah difasilitasi dan bahkan berlangsung kondusif. Akan tetapi, menurut dia, seiring waktu berjalan, ada pihak yang masuk dan memprovokasi.

“Sehingga terjadilah pelemparan batu dan pengrusakan oleh rekan-rekan mahasiswa terhadap fasilitas yang ada di Gedung DPRD. Sehingga sebagai bentuk antisipasi, kami tembakan water canon dan gas air mata,” ungkap Ferdy.

Diketahui, penolakan pengesahan UU Omnibus Law dilakukan sejumlah massa dari 4 OKP di Kabupaten Probolinggo, yaitu Organisasi PMII, HMI, IMM dan GMNI. Beberapa kecaman dan cemoohan dari poster juga terbentang. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar

4 September 2025 - 05:34 WIB

Tragis! Seorang Pria Tewas Dibacok saat Isi BBM di Jalur Wisata Bromo

2 September 2025 - 15:50 WIB

Kisah Tragis Faisol, Tertabrak KA saat Hendak Ambil HP Jatuh di Pesisir Probolinggo

2 September 2025 - 10:33 WIB

Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal

1 September 2025 - 07:40 WIB

Blarr! Bondet Meledak di Sumber Wetan Kota Probolinggo, Lukai Seorang Pemuda

31 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Berawal dari Bakar Sampah, Warung di Kota Probolinggo Ludes Terbakar

30 Agustus 2025 - 20:05 WIB

Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Baru Pandaan Akan Direlokasi

29 Agustus 2025 - 17:38 WIB

Brak! Atap Kelas SMAN 1 Tiris Ambruk saat Jam Pelajaran, Puluhan Siswa Tertimpa

29 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Bikin Geger! Ular Piton 3 Meter Masuk ke Rumah Warga di Mayangan

29 Agustus 2025 - 14:59 WIB

Trending di Peristiwa