Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Gaya Hidup · 26 Sep 2020 10:38 WIB

Enggan Mengemis, Kakek ini Pilih Jual Mainan


					Enggan Mengemis, Kakek ini Pilih Jual Mainan Perbesar

LEKOK-PANTURA7.com, Usia boleh senja, tapi semangat untuk mencari nafkah masih menggelora. Itulah sepintas pujian yang pantas disematkan kepada Salim (86), penghuni gubuk reot di pinggir jalan raya pantura, Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Meski sudah tua renta, ia tetap semangat berjualan. Barang dagangannya adalah mainan anak kecil dan sebagian perabotan rumah tangga. Barang jualan itu ia dapat dari kulakan di pasar lalu dijual kembali.

Tidak banyak warga yang membeli dagangannya. Lokasi pasar yang dekat dari tempat Salim melapak, membuat warga lebih memilih membeli di pasar langsung.

Namun hal itu tak menyurutkan semangatnya, sebaliknya ia kian termotivasi untuk mengais rejeki yang menurutnya sudah diatur Ilahi.

“Jualan disini tidak dimarahi, malah kadang-kadang saya diberi uang buat beli rokok sama warga atau pak polisi,” curhatnya saat ditemui PANTURA7.com, Sabtu (26/9/2020).

PENJUAL MAINAN : Kakek salim memegang barang jualannya. Meski sudah tua renta, ia tetap semangat mencari rezeki. (Foto : Suhada Doni Kamilio).

Di sisi lain, banyak juga orang yang iseng pada lelaki asal Madura ini. Barang dagangan hingga ponselnya, hilang saat ditinggal istirahat di gubuk yang terletak Tempat Pemakaman Umum (TPU), tak jauh dari ia melapak.

“Saya berasal dari Madura dan sudah delapan tahun ini merantau ke Pasuruan,” tandas Salim.

Dulu ia tinggal di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan bersama istrinya. Setelah istrinya meninggal dunia, ia memilih hidup sendiri di gubuk kecil di salah satu TPU di Kecamatan Lekok.

Dikatakan Salim, ia sering pulang ke Madura. “Kalau ingin pulang ya pulang. Kadang sebulan sekali saya pulang ke Madura,” papar dia.

Salim memiliki 7 orang anak yang sudah berkeluarga dan hidup dengan ekonomi berkecukupan. Meski demikian, ia enggan berpangku tangan dan bergantung pada anak-anaknya sehingga Salim memilih merantau ke Pasuruan.

“Saya kalau di Madura itu merasa bosan karena disuruh diam saja sama anak-anak. Kalau diam saja kan malah banyak pikiran, jadinya tidak sehat,” kelakarnya.

“Kita harus usaha. Tidak perlu malu, dari pada mencuri milik orang lain kan itu yang memalukan,” tutur Salim saat dimintai pendapatnya terkait banyaknya masyarakat yang masih menjadi pengangguran. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

24 Juli 2025 - 17:42 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Trending di Gaya Hidup