Menu

Mode Gelap
Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2 Sound Horeg Kontroversial: Dari Genteng Jatuh hingga Ekonomi Bangkit Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus Investigasi Tuntas, PWI Probolinggo Raya: Tidak Ada Pelanggaran Etik Jurnalis saat Penyegelan Miras di Kraksaan

Gaya Hidup · 23 Agu 2020 12:22 WIB

Penjual Masker Keluhkan Sepi Pembeli


					Penjual Masker Keluhkan Sepi Pembeli Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Para penjual masker dan aksesoris lainnya seperti lampu hias mengeluhkan sepinya pembeli sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, pembeli ramai dan dirinya bisa menambah stok barang dagangannya.

Namun sekarang para pembeli seakan tak menghiraukan protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah. “Sejak dua pekan ini yang beli paling sehari 10 buah, berbeda dengan beberapa bulan yang lalu,” kata Nono (53), penjual masker di Jalan HOS Tjokroaminoto, Minggu (23/8/2020).

Bulan lalu, kata Nono, ia bisa nambah stok karena dagangan sudah habis. “Sekarang boro-boro, pembeli sepi,” katanya.

Ia mengatakan, prediksi kami warga lebih banyak lagi untuk membeli masker apalagi terdapat aturan wajib masker oleh Walikota Probolinggo. Dirinya pun sempat terpikir membuat masker berbahan kain merah putih, namun niatnya diurungkan karena pembelinya sepi.

“Sebetulnya kan sekarang lebih laku menjual masker. Saya pernah berniat akan membuat masker merah putih, tapi dipikir-pikir takut tidak laku,” tambah dia.

Sementara itu, Amir (26) salah seorang pedagang masker di sekitaran Jalan Mastrip, memilih bertahan. Ia tetap menjajakan barang dagangannya meski sepi pembeli dibandingkan waktu lalu awal pandemi corona. Dirinya mengaku masih bisa menjual masker walaupun omzet menurun.

“Tetapi kalau dibandingkan beberapa waktu lalu, ya, sepi sekarang,” ungkapnya. Dirinya pun bertanya-tanya apakah warga masih menggunakan masker, atau para warga memilih diam di rumah di masa pandemi?

“Saya hanya bisa bersyukur saja masih ada satu dua yang terjual. Daripada tidak sama sekali. Alhamdulillah,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Trending di Gaya Hidup