Menu

Mode Gelap
Haru! Belasan Emak-emak di Probolinggo Dapat Hadiah Umroh Gratis Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Pemerasan K3 Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang Polisi Inisiasi Gerakan Pangan Murah di Probolinggo, 44 Ton Beras Ludes Warga Desa Tempuran Pasuruan Geruduk Kantor Kecamatan, Tuntut Kades Mundur

Wisata · 24 Jun 2020 10:37 WIB

TWSL Akan Dibuka, Pengunjung Berjalan Searah


					TWSL Akan Dibuka, Pengunjung Berjalan Searah Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Menyongsong new normal, sejumlah tempat wisata di Kota Probolinggo akan dibuka kembali. Salah satunya, Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) di Jalan Basuki Rachmad, Kota Probolinggo segera dibuka, dengan protokol kesehatan.

Setelah sekitar lima bulan ditutup, Bonbin Mini, sebutan lain TWSL akan dibuka kembali. Hanya saja, para pengunjung harus berjalan searah dari pintu masuk hingga keluar.

Kepala Dinas Lingkungan Hiduo (DLH), Rachmadeta Antariksa mengatakan, mejelang masa transisi sudah disiaapkan protokol kesehatan bagi pengunjung TWSL. Sudah disiapkan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, juga bilik kesehatan. Selain itu pengunjung diwajibkan mengenakan masker.

“Ketika sedang berada di lingkungan TWSL usahakan tidak terlalu banyak melakukan interaksi dengan orang atau benda lain, tidak banyak menyentuh, hanya berjalan saja dan menikmati taman sambil melihat hewan,” ujar Deta, panggilan akrab Rachmadeta Antariksa, Rabu (24/6/2020).

Deta menambahkan, para pengunjung diminta menjaga jarak aman. Selain itu pengunjung diminta berjalan searah saat mengunjungi TWSL. Sehingga tidak ada pengunjung yang berpapasan apalagi bergerombol di dalam Bonbin Mini.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Budi Krisyanto menambahkan, tip aman berwisata. Yakni, kunjungi tempat wisata seperti kebun binatang yang paling dekat dengan rumah. Sehingga pengunjung tidak perlu berhenti di tempat peristirahatan untuk mengisi bensin, membeli makanan, pergi ke toilet, beristirahat, yang bisa meningkatkan risiko terpapar penyakit.

Budi Kris, panggilan Budi Krisyanto mengingatkan, agar pengunjung tempat wisata tidak berkerumun. Ia juga menyarankan, tempat bermain di kebun binatang, yang memiliki banyak permukaan juga harus sering disemprot cairan disinfektan.

“Apa yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan pencegahan. Hal-hal tersebut tidak bisa memberikan garansi bahwa kita tidak akan terkena penyakit tetapi merupakan strategi untuk mengurangi risiko sebanyak mungkin,” ujarnya.

Salah satu warga sekitar, Agus mengatakan, di beberapa daerah, sudah banyak kebun binatang yang mulai dibuka. “Mudah-mudahan, TWSL di Probolinggo segera dibuka kembali,” katanya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 109 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan