Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Peristiwa · 24 Nov 2017 11:26 WIB

Kontruksi Lapuk, Balai Desa Sukomulyo Ambruk


					Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum'at (24/11/2017). Perbesar

Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum'at (24/11/2017).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Diduga akibat kontruksi bangunan lapuk, balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum’at (24/11/2017). Peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, karena saat kejadian balai desa tengah kosong, tidak ada warga yang beraktifitas.

Samsul (38), salah satu warga di sekitar balai desa menyebut, ambuknya balai desa terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Saat itu, para perangkat desa sudah meninggalkan balai desa, karena hendak melaksanakan sholat Jum’at.

“Saat saya lewat, tiba-tiba bangunannya ambruk, tidak langsung ambruk tapi berangsur-angsur mas. Untung dibawahnya tidak ada orang, sudah pulang semua untuk Jum’atan,” tutur pria yang berjualan bakso keliling ini.

Ambruknya bangunan, membuat kontruksi balai desa yang dibangun pada tahun 1983 itu mengalami kerusakan hingga 50%. Atap, platfon serta kayu penyangga patah tak berbentuk. “Ini memang bangunan lama, usianya sekitar 63 tahun mas. Mungkin kayunya sudah lapuk, ditambah kehujanan terus menerus,” papar Samsul.

Warga melihat kondisi balai Desa Sukomulyo pasca ambruk.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Sukomulyo, Yuliati mengatakan kerusakan kontruksi balai desa sejatinya sudah terdeteksi ejak dua tahun lalu. Hanya saja, pihaknya masih kesulitan melakukan renovasi atau pembangunan balai desa baru, karena terkendala sumber dana.

“Sudah diketahui, tapi kami bingung mau direnovasi dengan dana apa. Soalnya tidak boleh menggunakan dana desa (DD)  atau anggaran dana desa (ADD). Akhirnya kami mengajukan dana melalui Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) ke pihak kecamatan,” tandas Kades perempuan ini.

Dalam musrembang itu, kata Yuliati, pihaknya mengajukan dana sebesar Rp 200 juta. “Ya karena itu kami rencanakan untuk membangun balai desa baru, kalau renovasi terlalu riskan,” tutupnya. (din/arf).

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Truk Bermuatan LPG Terguling dan Timpa Motor di Pandaan, Satu Orang Tewas

28 Juli 2025 - 16:08 WIB

Viral Lansia di Jambangan Probolinggo Ditelantarkan Anak Kandung, ini Fakta Sebenarnya

26 Juli 2025 - 19:44 WIB

Pengemudi Mengantuk, Pajero Terbalik di Tol Gempol-Pasuruan

26 Juli 2025 - 18:27 WIB

Tabrakan Honda HRV versus Truk di Simpang Tiga Ahmad Yani Lumajang, Begini Kronologinya

25 Juli 2025 - 12:56 WIB

Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya

23 Juli 2025 - 18:12 WIB

Trending di Peristiwa