Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Peristiwa · 24 Nov 2017 11:26 WIB

Kontruksi Lapuk, Balai Desa Sukomulyo Ambruk


					Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum'at (24/11/2017). Perbesar

Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum'at (24/11/2017).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Diduga akibat kontruksi bangunan lapuk, balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ambruk, Jum’at (24/11/2017). Peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, karena saat kejadian balai desa tengah kosong, tidak ada warga yang beraktifitas.

Samsul (38), salah satu warga di sekitar balai desa menyebut, ambuknya balai desa terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Saat itu, para perangkat desa sudah meninggalkan balai desa, karena hendak melaksanakan sholat Jum’at.

“Saat saya lewat, tiba-tiba bangunannya ambruk, tidak langsung ambruk tapi berangsur-angsur mas. Untung dibawahnya tidak ada orang, sudah pulang semua untuk Jum’atan,” tutur pria yang berjualan bakso keliling ini.

Ambruknya bangunan, membuat kontruksi balai desa yang dibangun pada tahun 1983 itu mengalami kerusakan hingga 50%. Atap, platfon serta kayu penyangga patah tak berbentuk. “Ini memang bangunan lama, usianya sekitar 63 tahun mas. Mungkin kayunya sudah lapuk, ditambah kehujanan terus menerus,” papar Samsul.

Warga melihat kondisi balai Desa Sukomulyo pasca ambruk.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Sukomulyo, Yuliati mengatakan kerusakan kontruksi balai desa sejatinya sudah terdeteksi ejak dua tahun lalu. Hanya saja, pihaknya masih kesulitan melakukan renovasi atau pembangunan balai desa baru, karena terkendala sumber dana.

“Sudah diketahui, tapi kami bingung mau direnovasi dengan dana apa. Soalnya tidak boleh menggunakan dana desa (DD)  atau anggaran dana desa (ADD). Akhirnya kami mengajukan dana melalui Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) ke pihak kecamatan,” tandas Kades perempuan ini.

Dalam musrembang itu, kata Yuliati, pihaknya mengajukan dana sebesar Rp 200 juta. “Ya karena itu kami rencanakan untuk membangun balai desa baru, kalau renovasi terlalu riskan,” tutupnya. (din/arf).

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

20 September 2025 - 21:28 WIB

Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja

20 September 2025 - 11:05 WIB

Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total

19 September 2025 - 18:26 WIB

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Trending di Peristiwa