Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Wisata · 26 Mar 2020 14:26 WIB

Sudah Sepekan, Destinasi Wisata Mati Suri


					Sudah Sepekan, Destinasi Wisata Mati Suri Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Lrbih Seprksbb terakhir, destinasi wisata di Kota Probolinggo mati suri. Keramaian pengunjung dan lalu lalang kendaraan milik wisataaan tak terlihat.

Ya, geliat wisata lesu setelah Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zain Abidin mengeluarkan Surat Edaran (SE) dengan nomor 431.1/1541/425.112/2020 tentang percepatan penanganan pencegahan virus corona atau Covid-19.

SE tertanggal 23 Maret 2020 itu berisi intruksi kepada pengelola objek wisata untuk melakukan penutupan sementara hingga 31 Maret 2020. Instruksi berlaku bagi objek wisata dibawah naungan pemerintah, sementara objek wisata swasta dihimbau mendukung kebijakan tersebut.

Dampaknya, objek wisata seperti Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Museum Probolinggo dan Museum Rumah dr Saleh, lengang. Bahkan objek wisata andalan, Bee Jay Bakau Resort (BJBR) pun terlihat melompong.

“Pemerintah Kota Probolinggo juga memikirkan dampak perekonomian dari pandemik Covid-19. (Makanya) tidak serta merta kita menghimbau untuk melakukan penutupan sementara bagi pengelola wisata,” kata Kabid Promosi Pariwisata Dispopar Kota Probolinggo, Suciati Ningsih, Kamis, (26/3/2020).

Selain tentang penutupan destinasi wisata, SE juga berisi penutupan sementara untuk Bioskop, Billyard, Spa, dan Playstation. Konser musik, festival hingga bazar juga diimbau untuk ditunda.

“Sementara restoran dan kafe, tidak boleh melayani makan di tempat, jadi dibungkus aja,” tukas Suci.

Salah seorang pegiat traveling, Novi Handayani mengaku cukup memaklumi penutupan sementara objek wisata tersebut. Menurut dara asal Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Mayangan itu, kebijakan itu semata-mata dibuat demi kebaikan bersama.

“Sebenarnya membosankan ya, apalagi kita dianjurkan di rumah terus. Tetapi melihat kondisi saat ini, mungkin itu kebijakan yang bisa diterima,” papar dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan