Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Kesehatan · 19 Mar 2020 08:47 WIB

Pola Hidup Sehat Ala Genggong, Buat Handsanitizer dan Rajin Olahraga


					Pola Hidup Sehat Ala Genggong, Buat Handsanitizer dan Rajin Olahraga Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Merebaknya wabah covid-19 di Indonesia membuat stok masker dan handsanitizer langka, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Probolinggo. Beberapa kekelompok masyarakat, kemudian berinisatif membuat handsanitizer sendiri.

Seperti yang dilakukan santri Madrasah Aliyah (MA) Model Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan. Disela-sela lockdown yang diberlakukan pesantren tempat mereka menimba ilmu, para santri mengisi kegiatan dengan membuat sanitizer untuk kebutuhan di pesantren.

Salah seorang santriwati pembuat handsanitizer, Anggun Zelayati menyebut, pembuatan antiseptik itu didasari oleh fakta bahwa saat ini produk handsanitizer langka. Sementara bahan dasar pembuatan handsanitizer di sekolah cukup tersedia.

“Dari itu, kami punya inisiatif untuk membuat handsanitizer sendiri. Kami belajar dari buku dan konsultasi pada guru kimia, tinggal menyiapkan alkohol 96 persen dan aloevera gell kemudian botol plastik bekas sebagai wadah” ungkap Anggun, Kamis (19/3/2020).

Selain membuat handsanitizer mandiri, para santri juga diwajibkan membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Selama lockdown diterapkan, mereka juga tidak boleh keluar pesantren, agar tidak terkontaminasi dengan dunia luar.

“Pola hidup bersih dan sehat itu seperti tata cara cuci tangan, membersihkan diri, bahkan juga belajar membuat handsanitizer sendiri. Semua kegiatan sekolah juga kita tarik ke Pesantren,” terang salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, dr. Gus Harris Damanhuri Romly.

Tak hanya itu, Gus Haris menjelaskan, agar stamina dan daya tahan tubuh santri tetap terjaga, para santri juga dianjurkan agar sering berolahraga setiap pagi hari, bahkan meminum jamu tradisional atau empon-empon.

“Tujuan mengajak santri olahraga, minum jamu dan memberikan vitamin, untuk menjaga daya tahan tubuh para santri saja, agar tetap stabil dan bugar,” tutur putra pertama dari Nyai, Hj. Diana Susilowati dan mendiang KH. Damanhuri Romly ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Trending di Nasional