Menu

Mode Gelap
Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

Pemerintahan · 29 Okt 2019 10:04 WIB

Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo


					Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesadaran masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk mengasuransikan lahan pertaniannya berkurang. Terbukti, pada tahun 2019 hanya 40,45 hektar lahan yang diasuransikan.

Hal itu disampaikan Kabid Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Yahyadi. Jika pada tahun 2018 ada 71,37 hektar lahan yang diasuransikan, sedangkan pada 2019 hanya 40,45 lahan atau berkurang 21,92 hektar lahan.

Asuransi yang dimaksud adalah Asuransi Usaha Tanah Padi (AUTP) yang mana per Oktober 2019 hanya ada delapan desa melakukan AUTP.

Delapan desa tersebut adalah Desa Duren, Nogosaren, Prasi, Wangkal, Kecamatan Gading, untuk Kecamatan Gending hanya Desa Gending. Desa Asembagus untuk Kecamatan Kraksaan, dan Desa Pajarakan Kulon dan Sukokerto di Kecamatan Pajarakan.

“Turunnya lahan yang diasuransikan itu karena para petani menilai tanamannya sudah bagus. Selain itu memang dari kesadaran berasuransi tidak semua petani melakukan itu,” kata Yahyadi, Selasa (29/10).

AUTP ini dilatarbelakangi dari sektor usaha pertanian khususnya usaha tani padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit/ Organisme Penggangu Tumbuhan atau OPT yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Untuk menghindarkan dari keadaan tersebut pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program AUTP, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi.

“Kami terus mengimbau kepada para petani untuk mengasuransikan lahannya khususnya padi. Harapannya bisa mencegah risiko tersebut,” tandasnya. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Trending di Pemerintahan