Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Religi & Pesantren · 15 Okt 2019 05:50 WIB

Kemarau Panjang, Pesantren Genggong Gelar Salat Istisqa


					Kemarau Panjang, Pesantren Genggong Gelar Salat Istisqa Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Musim kemarau berkepanjangan membuat sejumlah daerah di tanah air mulai dilanda kekeringan. Tak hanya lahan pertanian yang terdampak, ketersediaan air bersih juga mulai terbatas.

Fenomena itu membuat Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, di Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar salat istisqa, Selasa (15/10) sekitar pukul 5.00 Wib. Jenis salat ini merupakan ikhtiyar umat islam untuk meminta hujan kepada sang pencipta.

Salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Nun Alex, saat membacakan khutbah sholat Istisqo’. (Foto : Kominfo for P7.com)

Salat istisqa’ yang diselenggarakan di lapangan P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong diawali dengan pelaksanaan Salat Dhuha berjamaah. Salat Dhuha dipimpin Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah.

Selanjutnya, Salat Istisqa diimami KH. Mohamad Hasan Naufal (Non Boy) dengan KH. Hassan Ahsan Malik sebagai khotib. Dengan khusyu’, ribuan santri salat istisqa berjamaah memohon hujan segera turun.

Salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH Hassan Ahsan Malik mengucapkan terima kasih kepada segenap jamaah yang bersedia meluangkan waktu untuk salat istisqa. Ia menegaskan, salat istisqa menjadi salah satu cara untuk meminta hujan.

“Karena dalam beberapa bulan ini, wilayah Kabupaten Probolinggo dan sejumlah wilayah di Indonesia khususnya di lingkungan pesantren mengalami kekeringan,” kata Non Alex, sapaan akrab KH. Hassan Ahsan Malik.

Ia mengimbau, warga khususnya santri, tak berhenti memohon kepada Allah SWT agar hujan segera turun. “Mari kita bersama-sama memohon kepada Allah, agar Allah menurunkan hujan. Kita juga berharap kemarau yang berkepanjangan ini segera usai dan masyarakat makmur kembali,” ujar kiai muda ini. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Trending di Sosial