PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polres Probolinggo Kota, memperketat penjagaan dan pengamanan di Mapolres setempat. Hal ini sebagai bentuk antisipasi pasca insiden penyerangan terhadap dua anggota Polsek Wonokromo Surabaya, beberapa hari lalu.
Salah satu titik yang menjadi pusat pengamanan adalah pos penjagaan atau Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Anggota yang berjaga, selain menggunakan senjata lengkap juga diwajibkan memeriksa barang bawaan pengunjung satu persatu.
Beberapa hal yang diperiksa adalah apa saja yang dibawa pengunjung, kartu identitas, dan petugas meminta jaket dilepas. Selain itu, kendaraan yang hendak masuk ke Mapolresta Probolinggo, ikut diperiksa menggunakan ‘mirror detector’.
Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal menyebut, peningkatan penjagaan sebagai antisipasi pasca aksi terorisme yang terjadi di Polsek Wonokromo Surabaya. Kendati demikian, ia memastikan Kota Probolinggo aman dan tidak ada indikasi aksi radikalisme.
“Penjagaan lebih ketat ini sebagai antisipasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Namun kami menjamin aksi terorie atau apapun terkait radikal di Kota Probolinggo saya nyatakan aman,” tegas Alfian, Rabu (21/8)
Alfian menghimbau, termasuk pada jajajran Polsek di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota, juga meningkatkan kewaspadaan. “Demi terjaganya keamanan dan keselamatan petugas kepolisian,” paparnya.
Salah satu pengunjung Polres Probolinggo Kota, Suster Theresia, mengaku sempat kaget dengan pemeriksaan yang dilakukan petugas. Namun pada akhirnya ia tak keberatan, pasalnya hal itu sebagai upaya proteksi bersama.
“Tidak masalah sih bagi saya, yang penting kita semua aman dan nyaman. Ini juga sebagai bentuk antisipasi dan jaga-jaga,” ucapnya saat memasuki ruang SPKT. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad













