PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya suhu politik menjelang Pemilu 2019, membuat kontestan pemilu maupun tim pemenangannya gelap mata. Bahkan fasilitas umum dan tempat ibadah seperti Masjid, beralih fungsi sebagai panggung politik.
Mengantisipasi hal itu, gerakan selamatkan masjid dari kepentingan politik pun dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo Lembaga Ta’mir Masjid (LTMNU). Sedikitnya 35 masjid di kota seribu taman ini ditempeli spanduk dan baliho.
Isi spanduk dan baliho itu, menegaskan bahwa masjid bukan tempat kampanye dan alat politik. Bahkan berbagai kalimat menarik tertulis dalam spanduk dan baliho, diantaranya berbunyi “Jangan Kotori Masjid Dengan Kampanye Politik” dan lain sebagainya.
Pantauan PANTURA7.com, salah satu masjid yang sudah dipasangi baliho anti politik, seperti Masjid Darus Salam di Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok. Baliho serupa juga terlihat di Masjid Karimul Ihsan di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan.

Salah satu banner yang mengimbau masjid bukan tempat kampanye. (istimewa).
“Sejak kemarin dan hari ini, ada 35 masjid yang kita pasangi (baliho dan spanduk, red). Beberapa pengurus LTMNU dibantu pengurus NU lainnya ikut memasang baliho tersebut,” kata Ketua LTMNU Kota Probolinggo, Hudzaifah, Sabtu (13/4/2019).
Gebrakan LTMNU memasang baliho larangan politisasi masjid, diapresiasi oleh Ketua PCNU Kota Probolinggo H. Samsur. Menurut Samsur, pemasangan banner tersebut memang atas instruksi dari Pengurus Wilayah (PW) NU Jawa Timur.
Menurut Samsur, masjid sebagai tempat ibadah dan wahana pencerahan masyarakat, merupakan wadah bernaung umat dari berbagai aliran dan faksun politik. Maka, jelas dia, masjid hanya boleh berperan sebagai tempat politik pendidikan bukan politik partisan.
“Sangat mengaspresiasi langkah LTMNU ini sebagai upaya penyelamatan masjid. Mengingat seringkali masjid dijadikan tempat kampanye, termasuk ujaran kebencian,” papar Samsur.
Pihaknya menghimbau, jika ada Masjid yang membutuhkan banner dan baliho larangan politisadi masjid, pihaknya bisa membantu melalui LTMNU. “Kalau ada yang ingin dipasangi, bisa menghubungi LTMNU atau pengurus NU Kota Probolinggo,” tandasnya. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan