Menu

Mode Gelap
Kunjungi Rumah Nenek di Patemon Krejengan, Pelajar SMP Dirudapaksa Paman Curi Motor Petani, Dua Pria Lekok Babak Belur Digebuki Massa Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

Politik · 13 Apr 2019 05:02 WIB

Cegah Politisasi Masjid, Ini Gebrakan PCNU Kota Probolinggo


					Cegah Politisasi Masjid, Ini Gebrakan PCNU Kota Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya suhu politik menjelang Pemilu 2019, membuat kontestan pemilu maupun tim pemenangannya gelap mata. Bahkan fasilitas umum dan tempat ibadah seperti Masjid, beralih fungsi sebagai panggung politik.

Mengantisipasi hal itu, gerakan selamatkan masjid dari kepentingan politik pun dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo Lembaga Ta’mir Masjid (LTMNU). Sedikitnya 35 masjid di kota seribu taman ini ditempeli spanduk dan baliho.

Isi spanduk dan baliho itu, menegaskan bahwa masjid bukan tempat kampanye dan alat politik. Bahkan berbagai kalimat menarik tertulis dalam spanduk dan baliho, diantaranya berbunyi “Jangan Kotori Masjid Dengan Kampanye Politik” dan lain sebagainya.

Pantauan PANTURA7.com, salah satu masjid yang sudah dipasangi baliho anti politik, seperti Masjid Darus Salam di Kelurahan Jrebeng Kulon,  Kecamatan Kedopok. Baliho serupa juga terlihat di Masjid Karimul Ihsan di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan.

Salah satu banner yang mengimbau masjid bukan tempat kampanye. (istimewa).

“Sejak kemarin dan hari ini, ada 35 masjid yang kita pasangi (baliho dan spanduk, red). Beberapa pengurus LTMNU dibantu pengurus NU lainnya ikut memasang baliho tersebut,” kata Ketua LTMNU Kota Probolinggo, Hudzaifah, Sabtu (13/4/2019).

Gebrakan LTMNU memasang baliho larangan politisasi masjid, diapresiasi oleh Ketua PCNU Kota Probolinggo H. Samsur. Menurut Samsur, pemasangan banner tersebut memang atas instruksi dari Pengurus Wilayah (PW) NU Jawa Timur.

Menurut Samsur, masjid sebagai tempat ibadah dan wahana pencerahan masyarakat, merupakan wadah bernaung umat dari berbagai aliran dan faksun politik. Maka, jelas dia, masjid hanya boleh berperan sebagai tempat politik pendidikan bukan politik partisan.

“Sangat mengaspresiasi langkah LTMNU ini sebagai upaya penyelamatan masjid. Mengingat seringkali masjid dijadikan tempat kampanye, termasuk ujaran kebencian,” papar Samsur.

Pihaknya menghimbau, jika ada Masjid yang membutuhkan banner dan baliho larangan politisadi masjid, pihaknya bisa membantu melalui LTMNU. “Kalau ada yang ingin dipasangi, bisa menghubungi LTMNU atau pengurus NU Kota Probolinggo,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Trending di Regional