Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Ekonomi · 10 Apr 2019 12:31 WIB

Jadi PSK, Wanita Ini Mengaku Demi Hidupi Anak


					Para PSK dan mucikari yang terjaring menjalani tes kesehatan di Kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo. (Foto : Moh Ahsan Faradies). Perbesar

Para PSK dan mucikari yang terjaring menjalani tes kesehatan di Kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjalani hidup sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK), tak pernah terbayang dalam benak RR (28). Namun, ibu muda asal Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ini terpaksa melakukannya karena beban hidup yang ia sebut sangat berat.

Kepada PANTURA7.com, RR mengaku ia telah menjadi pemuas lelaki hidung belang sejak setahun terakhir. Kebutuhan ekonomi yang melilit, menjadi penyebabnya. Sementara sang suami, tak bisa bekerja pasca lumpuh seusai kecelakaan.

“Suami saya nelayan, tetapi tulang pinggang dan pahanya lumpuh setelah mengalami kecelakaan. Jadi saya terpaksa kerja seperti ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” aku RR, Rabu (10/4/2019).

Selain biaya hidup untuk suaminya, menurut RR, ia juga menanggung biaya hidup untuk anak semata wayangnya, yang kini berusia 6 tahun. “Kalau mau ‘kerja’, anak saya titipkan kepada tetangga,” ucap RR menjelaskan.

Terkait dunia prostitusi yang dia geluti, RR mengatakan bahwa hal itu sudah diketahui oleh suaminya. Sang suami melarang namun RR bersikeras tetap menjalani pekerjaannya. Lagi-lagi, RR berdalih karena dorongan ekonomi.

“Sudah dilarang sama suami, tetapi mau gimana lagi. Suami yang lagi sakit sekarang dirawat sama istri pertamanya, saya istri keduanya,” ujar perempuan lulusan sekolah dasar ini.

RR menambahkan, profesi yang ia jalani amat membantu kebutuhan ekonominya. Sekali kencan, RR mamatok tarif Rp. 100 ribu. Sebanyak Rp. 80 ribu ia ambil, sedangkan sisanya ia berikan kepada muncikarinya sebagai bayar sewa kamar.

“Kadang kalau tamu merasa puas, ia ngasih uang lebih, bisa sampai Rp. 200 ribu. Sehari, saya melayani tiga hingga lima tamu. Kalau tidak begini, saya bingung untuk kebutuhan anak,” tuturnya dengan kepala merunduk.

Diketahui, Satpol Pol PP Kabupaten Probolinggo menjaring RR dan 5 PSK lainnya saat melakukan razia di sejumlah warung remang-remang di Kecamatan Kraksaan dan Pakuniran. Selain 6 PSK, petugas juga mencokok 5 muncikari. Satu PSK teridentifikasi mengidap HIV/AIDS. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional