Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Pemerintahan · 12 Feb 2019 10:58 WIB

Jalan Rusak Ditanami Pisang Akhirnya Diperbaiki


					Jalan Rusak Ditanami Pisang Akhirnya Diperbaiki Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kekesalan belasan warga Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo yang menanami jalan rusak dengan batang pisang langsung direaksi Pemkab Probolinggo. Pemkab akhirnya menambal sulam badan jalan yang rusak dengan urukan pasir dan batu (sirtu), Selasa (12/2/2019).

Hal itu setelah Pemkab Probolinggo bersama Polsek Dringu melakukan mediasi dengan warga Ngepoh. “Hasilnya jalan yang berlubang  kini ditambal dengan pasir dan batu,” ujar Kapolsek Dringu, AKP Purwanto Sigit Rahardjo.

Sehari sebelumnya, Senin (11/2/2019), warga Dusun Lajuk, Desa Ngepoh menam pisang di tengah jalan yang rusak. Tujuannya, agar kubangan di badan jalan tidak semakin rusak karena dilewati truk-truk pengangkut batu.

“Kami dengar informasi jalan ditutup, bersama anggota kami langsung melakukan langkah tegas mengatasi gejolak tersebut,” kata Kapolsek.

Saat ini ada beberapa upaya yang dilakukan di antaranya, dengan mendatangi lokasi warga dan meninjau lokasi akses jalan yang ditanami pisang.

“Setelah dilakukan mediasi warga bersepakat dan mencabut pohon pisang yang ditanamnya dan  diganti dengan urukan sirtu,” tegas Sigit.

Hal ini dilakukan agar akses alternatif  penghubung wilayah Kabupaten dengan Kota Probolinggo bisa dilalui kendaraan warga kembali.

Terkait dengan rudaknya jalan akibat truk memuat batu, pihaknya meminta  kepada pihak perusahan penggilingan batu di Desa Tamansari yakni CV Podomoro Putera  agar  truk pengangkut batu tidak lagi melintasi jalan desa.

“Karena jika diteruskan bisa mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan yang ada,” harapnya.

Diketahui pada Senin (11/2/2019) kemarin, sejumlah warga menutup jalan desa tersebut dengan pohon pisang. Hal itu dilakukan karena kekesalan warga akibat halan rusak sejak sebulan yang lalu. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan

5 Agustus 2025 - 17:02 WIB

BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

5 Agustus 2025 - 16:49 WIB

Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

5 Agustus 2025 - 15:56 WIB

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Polisi Tak Lanjutkan Kasus Kematian Anik Mutmainah, Keluarga Menolak Penuntutan

5 Agustus 2025 - 14:49 WIB

Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025

5 Agustus 2025 - 09:30 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD

4 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Trending di Sosial