Jember,- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember melakukan pemeriksaan langsung jalur kereta api menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kegiatan inspeksi dilakukan oleh jajaran manajemen dengan menyusuri lintas menggunakan lori dresin, Jumat (12/12/25) sore.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi prasarana kereta api tetap aman dan siap menghadapi lonjakan perjalanan penumpang.
Selain mengecek rel dan jembatan, manajemen juga meninjau kesiapan petugas di lapangan.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan, inspeksi lapangan menjadi bagian penting untuk melihat kondisi nyata jalur operasi, terutama di wilayah dengan karakter geografis khusus.
“Fokus utama kami berada di lintas Gumitir dan area terowongan yang memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi. Keandalan prasarana di lokasi tersebut harus benar-benar terjaga,” kata Cahyo, Sabtu (13/12/25).
Dalam kegiatan tersebut, KAI Daop 9 juga melakukan penguatan pemahaman standar operasional prosedur (SOP) kepada seluruh petugas operasional, baik awak sarana perkeretaapian maupun petugas stasiun.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh personel siap menjalankan tugas sesuai prosedur keselamatan.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang, KAI Daop 9 Jember menambah 108 petugas Jaga Jalan Lintasan (JPL) Ekstra yang ditempatkan di sejumlah wilayah operasional.
Rinciannya, 54 petugas ditempatkan di wilayah Jember, 22 di Banyuwangi, 16 di Probolinggo, 8 di Lumajang, dan 8 di Pasuruan.
“Selain JPL Ekstra, kami juga menyiagakan PPJ Ekstra dan petugas daerah rawan secara situasional, menyesuaikan kondisi lapangan dan cuaca,” jelas Cahyo.
Di sisi pelayanan penumpang, KAI Daop 9 turut memastikan kesiapan fasilitas keselamatan dan kesehatan di stasiun.
Pemeriksaan dilakukan terhadap APAR, perlengkapan P3K, hingga ketersediaan peralatan medis seperti tabung oksigen dan AED.
“Kami ingin memastikan seluruh fasilitas pendukung keselamatan penumpang berada dalam kondisi siap pakai selama masa Nataru,” pungkas dia. (*)













