Pasuruan, – Menyusul banyaknya keluhan warga terkait motor yang mbrebet hingga mogok setelah mengisi bahan bakar, Pertamina menunjuk Bengkel Panglima Motor di Kota Pasuruan sebagai lokasi servis gratis bagi konsumen terdampak.
Sejak Rabu (5/11/2025) pagi, Bengkel Panglima Motor di Jalan Panglima Sudirman tampak ramai didatangi warga yang memeriksakan kendaraan mereka.
Sebagian besar mengaku motor tiba-tiba kehilangan tenaga atau mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite maupun Pertamax.
Menurut Yono, teknisi Bengkel Panglima Motor, gangguan tersebut umumnya disebabkan oleh saringan bahan bakar yang kemasukan air.
“Rata-rata filternya kemasukan air, jadi suplai bensinnya ke mesin terganggu. Biasanya kami ganti filter dan businya, setelah itu mesin bisa normal lagi,” ujarnya.
Salah satu warga, Riski dari Kelurahan Purworejo mengaku, sempat panik ketika motornya mendadak mati usai mengisi BBM di SPBU sekitar rumahnya.
“Motor saya mati mendadak setelah isi Pertalite. Awalnya saya kira businya kotor, ternyata katanya ada air di tangki. Untung ada servis gratis dari Pertamina,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan Evi Maulidyah, warga lainnya, yang berharap program ini bisa diperluas agar warga lain juga mendapat penanganan.
“Kami butuh kepastian juga, jangan sampai kasus seperti ini terus terulang. Motor kan alat transportasi utama kami buat kerja,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik Bengkel Panglima Motor, Ali Ibrahim, menjelaskan bahwa layanan gratis hanya diberikan kepada konsumen yang membawa dokumen pendukung.
“Warga harus membawa KTP, struk pembelian BBM, formulir keluhan dari SPBU, serta formulir dari bengkel. Kalau semua lengkap, kami layani gratis,” jelas Ali.
Dalam keterangan resminya yang diunggah di akun Instagram @patraniaga.jatimbalinus, Senin (3/11/2025), Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat.
Pertamina memastikan bahwa seluruh penyaluran BBM tetap melalui pengawasan ketat dari terminal pengirim hingga SPBU, serta menjamin kualitas produk sesuai standar.
Hingga 3 November 2025, sebanyak 800 laporan diterima Pertamina, dan 462 di antaranya telah diselesaikan.
Penanganan dilakukan melalui kompensasi dan layanan servis gratis bekerja sama dengan bengkel mitra di beberapa daerah.
“Kompensasi akan diberikan kepada pelanggan yang terdampak setelah proses pemeriksaan dan validasi dari bengkel mitra selesai dilakukan,”
ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
Pertamina juga membuka posko layanan dan bengkel kerja sama hingga 10 November 2025, serta menyediakan kanal pengaduan melalui Call Center 135, email [email protected], dan DM Instagram @pertamina.135.
“Prioritas utama kami adalah menjamin mutu produk dan memberikan pelayanan cepat serta tepat kepada masyarakat,” tutup Ahad. (*)













