Lumajang,- Puluhan warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, menyerang markas Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Minggu (12/10/25) malam.
Serangan tiba-tiba itu membuat sejumlah fasilitas di kantor kepolisian rusak. Diantaranya pagar pintu gerbang mapolres pasca dibongkar paksa massa.
Aksi main hakim sendiri bermula saat anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Polres) Lumajang, menangkap terduga pelaku pencurian herwan (curwan) jenis sapi bernama Rudi Hartono, Sabtu (11/10/25).
Tak beberapa lama pasca ditangkap, Rudi Harono, warga Desa Ranuwurung, dinyatakan meninggal dunia. Ia meninggal saat dalam perawatan di RS Bhayangkara Lumajang.
Kematian Rudi, memantik kemarahan keluarga dan kerabatnya. Mereka kemudian membawa massa menggunakan empat pikap menuju Polres Lumajang dan melakukan pengrusakan sebagai bentuk protes.
“Saya tidak terima, katanya Rudi ini dimassa masyarakat. Padahal, Rudi ini ditangkap polisi kemarin. Tetapi kami tidak diberi tahu kalau dia sudah meninggal,” kata salah satu keluarga Rudi, Syamsul kepada wartawan.
“Kami malah dengar kabarnya dari orang lain, itu pun pas dia sudah sekarat di rumah sakit,” Syamsul menambahkan dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum menyerang kantor polisi, massa juga sempat mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara sebagai bentuk protes. Mereka tidak terima atas kematian Rudi yang dinilai janggal.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro menjelaskan bahwa Rudi sempat mengeluh mual dua kali dalam sehari sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
“Pagi hari dia mengeluh mual dan sudah diberi penanganan. Sore hari mengeluh lagi, lalu dibawa ke RS Bhayangkara. Karena kondisinya makin memburuk, dia dirujuk ke RS dr. Haryoto untuk dilakukan autopsi,” terang Untoro. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra