Pasuruan,- Pasca pembongkaran bangunan makam di Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, situasi kembali memanas. Sejumlah massa mendatangi Kantor Polsek Winongan, Rabu (1/10/2025) malam.
Sejumlah tokoh agama bersama Forkopimda Kabupaten Pasuruan kemudian menggelar mediasi di dalam Mapolsek. Pertemuan itu dihadiri keluarga makam yang dibongkar, para habaib, kiai, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Pasuruan.
Tokoh agama, Habib Abubakar bin Hasan Assegaf, menegaskan bahwa pihaknya bersama para ulama, ketua PCNU, bupati dan wakil bupati telah melakukan komunikasi dengan Kapolres Pasuruan. Dari hasil komunikasi itu, Kapolres memberikan jaminan bahwa kasus ini akan diusut tuntas.
“Kapolres memberikan jaminan kepada kita, bahwa kejadian ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku, hingga tuntas. Termasuk mengusut siapa yang menjadi otak di balik tindakan-tindakan anarkis semacam ini,” kata Habib Abu Bakar.
Oleh karena itu, ia mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian. Ia juga meminta masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing dan tidak main hakim sendiri.
“Kami mohon dengan hormat dan penuh rasa cinta, panjenengan semua kembali ke rumah dengan tetap menjaga keamanan. Jangan main hakim sendiri, sebab kalau kita main hakim sendiri, tidak ada bedanya dengan mereka dan itu hanya akan merugikan kita sendiri,” serunya.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dabi Iriawan, menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi. Ia berkomitmen memproses kasus ini secara transparan dan menyampaikan setiap perkembangan kepada Forkopimda.
“Atas nama jabatan, saya mohon maaf atas kejadian ini. Percayakan kepada kami proses hukumnya. Perkembangan kasus ini akan saya sampaikan kepada Bupati, dan saya koordinasikan dengan Dandim, Kajari, serta Ketua PN. Saya minta masyarakat jangan mudah percaya informasi selain dari Forkopimda, agar tidak bias,” ujar Kapolres.
Kapolres menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan Kasatreskrim dan Kasat Intel untuk memetakan kasus ini. Ia juga meminta masyarakat yang memiliki bukti maupun rekaman video terkait peristiwa tersebut agar segera menyerahkannya kepada kepolisian.
“Ini menjadi atensi bagi saya dan sudah saya laporkan ke satuan atas, penekannya segera ditindaklanjuti dan diproses,” tandasnya.
Di sisi lain, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menyampaikan keprihatinan sekaligus mengecam keras aksi anarkis yang terjadi. Ia meminta masyarakat mempercayakan penegakan hukum sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
“Keadilan percayakan kepada ahlinya. Kita ini negara hukum, jadi buktikan kalau kita berbeda dengan mereka. Percayakan sepenuhnya kepada kepolisian,” ujarnya.
Rusdi juga menegaskan bahwa atas nama pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dirinya mengutuk keras tindakan anarkis dan prihatin atas kejadian yang terjadi.
“Alhamdulillah, panjenengan semua sudah sepakat menjaga Kabupaten Pasuruan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga membongkar bangunan makam yang berada di belakang Masjid Serambi, Desa Winongan Kidul, Rabu (1/10/2025) siang.
Aksi tersebut dilakukan karena bangunan makam dinilai tidak berizin dan tidak menghargai keberadaan makam para kyai dan auliya yang sudah lama ada di lokasi tersebut. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra