Probolinggo,– Memasuki masa peralihan musim (pancaroba), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo mulai menyiapkan sejumlah langkah mitigasi bencana.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, disebutkan bahwa wilayah Jawa Timur saat ini memasuki masa pancaroba yang ditandai dengan kondisi cuaca tidak menentu dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.
Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Boedi Harjanto, mengatakan ada beberapa jenis bencana yang kerap melanda wilayah Kota Probolinggo.
Potensi bencana itu, menurut Boedi, antara lain banjir, angin kencang, kebakaran, serta banjir rob di wilayah pesisir utara Kota Probolinggo.
“Untuk menghadapi potensi tersebut, kami bersama instansi terkait telah menyiapkan sejumlah langkah kontinjensi. Salah satunya koordinasi satuan komando secara rutin, khususnya saat memasuki musim penghujan,” ujarnya.
BPBD Kota Probolinggo juga telah melaksanakan apel kesiapsiagaan dan gladi lapang dengan skenario terburuk, seperti simulasi bencana banjir di Sungai Legundi pada tahun lalu.
Selain itu, pembangunan tanggul atau bronjong penahan banjir di Kelurahan Sumbertaman dan Kedungasem juga telah dilakukan melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Dinas SDA Provinsi Jawa Timur.
“BPBD juga telah memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) berupa CCTV real-time dan sensor ketinggian air yang ditempatkan di lima titik,” jelas Boedi.
Sejumlah titik rawan bencana turut menjadi perhatian BPBD, di antaranya kawasan pesisir Mayangan Kampung Dok yang berpotensi terdampak banjir rob, serta Kelurahan Kedunggaleng yang kerap dilanda luapan sungai saat curah hujan tinggi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra