Lumajang, – Ratusan warga tumpah ruah memenuhi Balai Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Minggu (28/9/25).
Mereka datang bukan sekadar menonton, melainkan ikut serta dalam tradisi tahunan, berebut gunungan hasil bumi dan olahan makanan berbahan dasar ketan.
Festival ketan yang digelar oleh Pemerintah Desa Darungan ini menjadi momen istimewa, sekaligus bentuk selamatan desa dan ungkapan rasa syukur atas hasil panen warga.
Sebelum diperebutkan, tiga gunungan sayur-mayur dan buah-buahan, serta delapan gunungan makanan ketan seperti lepet, rengginang, lemper, enten-enten, hingga onde-onde, diarak keliling kampung.
Arak-arakan dimulai dari Dusun Igir-igir dan berakhir di balai desa, disambut sorak-sorai dan semangat warga yang telah menunggu.
“Tadi sempat rebutan, saya dapat cabai, terong, sama jagung, dan juga makanan ketan. Perasaannya senang meskipun sempat rebutan,” kata Riski, salah satu warga yang ikut dalam keramaian.
Kepala Desa Darungan, Eko Nur Hadi, menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus pengembangan ekonomi lokal.
“Festival ketan ini kami adakan sebagai wujud syukur sekaligus upaya mengenalkan potensi desa kami. Ada tiga gunungan hasil bumi dan delapan gunungan makanan ketan yang bisa dinikmati warga,” terangnya.
Desa Darungan memang dikenal sebagai sentra penghasil beras ketan di Kabupaten Lumajang. Bahkan, menurut Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, 80 persen petani di desa ini menanam padi ketan, menjadikannya komoditas unggulan desa yang punya nilai budaya sekaligus nilai ekonomi.
“Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun ini sebanyak 80 persen petaninya menanam padi ketan sehingga desa ini menjadi sentra beras ketan,“ ujar Yudha. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra