Menu

Mode Gelap
SDN 2 Banjarsengon Jadi Sekolah Percontohan, Dorong Digitalisasi Pendidikan Dasar di Jember Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama FAO Pilih Pisang Mas Kirana Jadi Produk OCOP, Wabup, Potensi Ekspor Lumajang Meningkat Pasca Pembongkaran Makam di Pasuruan, Massa Geruduk Polsek Winongan Pria Tangerang Dihajar Warga Usai Ketahuan Curi Ban Serep Truk di Pasuruan

Pemerintahan · 25 Sep 2025 12:11 WIB

2.077 Anak di Lumajang Belum Pernah Sekolah, Kini Rajin


					Anak-anak yang bersekolah di Lumajang.  (Foto: Asmadi) Perbesar

Anak-anak yang bersekolah di Lumajang. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Upaya Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam mengatasi masalah pendidikan mulai menunjukkan hasil yang nyata. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 2.077 anak yang sebelumnya belum pernah mengenyam pendidikan (Belum Pernah Bersekolah atau BPB) kini telah kembali ke jalur pendidikan formal.

Data ini berasal dari hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang, yang mencatat bahwa dari total 4.963 anak kategori BPB, sebanyak 1.585 anak telah terverifikasi, 1.301 anak masih dalam proses pendataan, dan 2.077 anak sudah bersekolah.

Dari 3.561 anak DO, sebanyak 1.851 anak telah terverifikasi, 1.142 anak masih dalam proses pendataan, dan 568 anak telah kembali ke sekolah. Sementara itu, dari 5.666 anak LTM, 3.489 anak telah terverifikasi, 1.371 anak masih dalam proses pendataan, dan 806 anak kembali mengenyam pendidikan.

Program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Lumajang tidak hanya bersifat reaktif terhadap anak-anak yang putus sekolah, tetapi juga menyasar anak-anak yang sejak awal belum pernah tersentuh sistem pendidikan.

“Kami tidak hanya fokus pada anak yang drop out atau lulus tapi tidak melanjutkan, tetapi juga memastikan anak-anak yang belum pernah sekolah bisa mendapatkan hak dasarnya. Ini adalah tanggung jawab bersama,” kata Darno, Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Lumajang, saat dikonfirmasi pada Kamis (25/9/25).

Dalam mendukung efektivitas pendataan, aktivasi akun verval telah dilakukan di 198 desa dan 7 kelurahan, dengan 186 desa dan seluruh kelurahan telah aktif, menjadi ujung tombak pengumpulan data yang akurat di tingkat akar rumput.

“Kesuksesan program ini bergantung pada kerja sama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan masyarakat, guru, hingga desa sangat menentukan anak-anak bisa kembali ke bangku sekolah dan terhindar dari perkawinan dini,” jelasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengentasan Kemiskinan Berhasil, 266 KPM PKH Lulus Mandiri

2 Oktober 2025 - 15:53 WIB

Antisipasi Keracunan, Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG dan MBG di Sekolah

2 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental

30 September 2025 - 19:18 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida

30 September 2025 - 16:17 WIB

Bupati Lumajang Jamin 919 Lansia Hidup Layak Lewat Program Dapur Lansia

26 September 2025 - 16:18 WIB

Zakat Profesi di Lumajang Berpotensi Capai Rp10 Miliar, Baru Tergarap Setengahnya

26 September 2025 - 15:21 WIB

Job Fair Pemkab Pasuruan Sediakan Lowongan untuk Penyandang Disabilitas

24 September 2025 - 18:57 WIB

Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

22 September 2025 - 19:28 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa

22 September 2025 - 14:31 WIB

Trending di Pemerintahan