Lumajang, – Alat Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) kini menjadi andalan baru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dalam memperkuat sistem deteksi dini bencana.
Dua alat canggih ini merupakan hibah dari Pemerintah Swiss melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagai bagian dari upaya mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.
AWS merupakan alat pemantau cuaca otomatis yang tidak hanya merekam curah hujan, tetapi juga mencatat data penting lainnya seperti suhu udara, kelembapan, kecepatan dan arah angin, tekanan udara, serta radiasi matahari.
Sementara itu, ARG berfungsi khusus untuk merekam intensitas dan durasi curah hujan di lokasi rawan bencana.
Menurut Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Rohmat Setiawan, terdapat empat unit ARG dan satu unit AWS yang telah terpasang.
“ARG dipasang di empat titik strategis yaitu, di Tawon Songo, Besokbang, Gunung Sawur, dan Ranu Kumbolo. Sedangkan satu unit AWS ditempatkan di Argosuko, Kabupaten Malang,” jelasnya, Minggu (14/9/25).
Pemasangan peralatan ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari PVMBG Bandung, BMKG Juanda, BNPB, BPBD Lumajang, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Swiss. Kehadiran alat ini diharapkan mampu memberikan data real-time untuk mendukung analisis cepat dalam situasi darurat.
“Alat-alat ini akan menjadi sistem peringatan dini yang efektif, terutama untuk mengantisipasi banjir lahar hujan Semeru,” kata Rohmat.
Sebagai bahan tambahan, hasil pemantauan dari ARG langsung terhubung ke sistem BPBD Lumajang, sehingga memungkinkan respon yang lebih cepat jika terjadi peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra