Menu

Mode Gelap
Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

Ekonomi · 9 Sep 2025 21:05 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah


					MUSIM: Petani di Lumajang saat menjemur tembakau rajangan jenis kasturi top grade, yang harganya kini Rp60 ribu/kg. (foto: istimewa). Perbesar

MUSIM: Petani di Lumajang saat menjemur tembakau rajangan jenis kasturi top grade, yang harganya kini Rp60 ribu/kg. (foto: istimewa).

Lumajang,- Harga tembakau rajangan jenis kasturi top grade di Kabupaten Lumajang saat ini menembus angka Rp60 ribu per kilogram (kg).

Sementara tembakau jenis white burley top grade berada di kisaran Rp57 ribu per kilogram.

Meski terjadi penurunan sekitar Rp3 ribu dibandingkan tahun lalu, harga tersebut dinilai masih tergolong stabil dan menguntungkan bagi petani.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono. Ia menyebutkan fluktuasi harga tahun ini masih dalam batas wajar.

Namun menurutnya, petani masih bisa meraih keuntungan dengan kualitas hasil panen yang baik.

“Harga tahun ini memang turun sedikit, sekitar Rp3 ribu dibandingkan tahun kemarin. Tapi ini masih normal dan tetap menguntungkan bagi petani,” kata Dwi Wahyono, Selasa (9/9/25).

Menurutnya, salah satu penyebab turunnya harga tembakau tahun ini adalah faktor cuaca yang kurang bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi di masa tanam menyebabkan tanaman sedikit menurun.

“Kalau waktu tanam sering hujan, otomatis pupuk mudah tercuci, dan itu mempengaruhi performa dan produktifitas  tembakau. Dampaknya bisa ke penurunan grade saat disetor,” jelasnya.

Dwi menambahkan, kualitas tembakau sangat menentukan harga jual. Petani yang mampu menjaga kualitas rajangan, tetap berpeluang mendapatkan grade terbaik dan harga tertinggi.

“Tergantung petaninya. Kalau kualitas yang disetorkan bagus, ya bisa dapat grade bagus dan harga tinggi juga,” pungkasnya. (***)

 


Editor:  Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Trending di Ekonomi