Lumajang,- Harga tembakau rajangan jenis kasturi top grade di Kabupaten Lumajang saat ini menembus angka Rp60 ribu per kilogram (kg).
Sementara tembakau jenis white burley top grade berada di kisaran Rp57 ribu per kilogram.
Meski terjadi penurunan sekitar Rp3 ribu dibandingkan tahun lalu, harga tersebut dinilai masih tergolong stabil dan menguntungkan bagi petani.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono. Ia menyebutkan fluktuasi harga tahun ini masih dalam batas wajar.
Namun menurutnya, petani masih bisa meraih keuntungan dengan kualitas hasil panen yang baik.
“Harga tahun ini memang turun sedikit, sekitar Rp3 ribu dibandingkan tahun kemarin. Tapi ini masih normal dan tetap menguntungkan bagi petani,” kata Dwi Wahyono, Selasa (9/9/25).
Menurutnya, salah satu penyebab turunnya harga tembakau tahun ini adalah faktor cuaca yang kurang bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi di masa tanam menyebabkan tanaman sedikit menurun.
“Kalau waktu tanam sering hujan, otomatis pupuk mudah tercuci, dan itu mempengaruhi performa dan produktifitas tembakau. Dampaknya bisa ke penurunan grade saat disetor,” jelasnya.
Dwi menambahkan, kualitas tembakau sangat menentukan harga jual. Petani yang mampu menjaga kualitas rajangan, tetap berpeluang mendapatkan grade terbaik dan harga tertinggi.
“Tergantung petaninya. Kalau kualitas yang disetorkan bagus, ya bisa dapat grade bagus dan harga tinggi juga,” pungkasnya. (***)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra