Jember,– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, Selasa (9/9/25).
Massa berangkat dari titik kumpul di Campus Center Universitas Jember menuju Kantor DPRD Jember di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa bendera organisasi, megaphone, serta spanduk dan poster dengan berbagai tulisan kritis.
Tulisan-tulisan itu diantaranya berbunyi ‘Polisi = Membunuh, Negara = Menindas, Rakyat = Melawan’, ‘Kembalikan Militer ke Barak’, hingga tulisan sarkas ‘Rajin Belajar Jadi Pintar, Malas Belajar Jadi Polisi’.
GMNI Jember menyuarakan sembilan tuntutan, di antaranya:
1. Membebaskan demonstran yang masih ditahan dan dikriminalisasi.
2. Mengusut tuntas pelaku kekerasan hingga pembunuhan terhadap massa aksi.
3. Mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
4. Melakukan reformasi menyeluruh di tubuh Polri.
5. Membuka transparansi anggaran DPR, termasuk gaji dan fasilitas anggota dewan.
6. Merevisi UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2023.
7. Melakukan reformasi sistem kaderisasi partai politik.
8. Merevisi UU TNI Nomor 3 Tahun 2025 agar militer kembali ke fungsi pertahanan negara.
9. Mendesak DPR RI dan DPRD Jember segera membahas kebijakan progresif yang berpihak kepada rakyat.
Dalam orasinya, massa menyebut bahwa represivitas aparat telah mencederai prinsip kemanusiaan.
Mereka menilai Polri kehilangan peran sebagai pengayom masyarakat. Sementara DPR dianggap gagal menjaga kepercayaan rakyat karena menikmati berbagai fasilitas mewah di tengah kondisi rakyat yang semakin sulit.
Sekitar pukul 12.30 WIB, perwakilan pimpinan DPRD Jember menemui massa aksi. Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim, menyampaikan dukungan terhadap aspirasi mahasiswa.
“Kami mendukung seluruh tuntutan para massa aksi unjuk rasa,” tegas Halim.
DPRD Jember juga menambahkan beberapa poin, diantaranya siap menyuarakan aspirasi ke DPR RI, membahas Perda Pertanian bersama Pemkab Jember, hingga berkomitmen menerima masukan mahasiswa untuk kemajuan daerah.
Sebagai bentuk keseriusan, pimpinan dan ketua fraksi DPRD Jember menandatangani pernyataan sikap atas tuntutan mahasiswa.
Setelah mendapat tanggapan dari DPRD, massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 13.20 WIB. Selama aksi berlangsung, situasi tetap aman dan kondusif. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra