Menu

Mode Gelap
Gedung Direhabilitasi, Dispendukcapil Jember Alihkan Layanan ke Kecamatan dan Aplikasi Online Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo Gerakan Sosial, Jurnalis Santuni Bocah Penderita Sindrom Proteus di Bago Probolinggo Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas Hasil Autopsi, Tersangka Pencurian Sapi di Lumajang Tewas Akibat Asam Lambung, Bukan Penganiayaan Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

Kesehatan · 29 Agu 2025 14:18 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi


					Ilustrasi penyakit campak pada tangan manusia. Perbesar

Ilustrasi penyakit campak pada tangan manusia.

Jember,- Kasus campak di Kabupaten Jember terus bertambah. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, sebanyak 36 anak sudah positif terjangkit, sementara laporan dugaan kasus mencapai 148.

Plt Kepala Dinkes Jember, Akhmad Helmi Luqman, mengungkapkan, kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Sumberbaru. Ia menilai rendahnya cakupan imunisasi masih menjadi persoalan serius.

“Masih ada orang tua yang menolak imunisasi untuk anaknya, bahkan ada yang melarang langsung di sekolah,” ujar Helmi, Kamis (28/8/25).

Untuk mengatasi hal itu, Dinkes Jember telah menggandeng tokoh agama dan masyarakat, dengan tujuan agar bisa memberi pemahaman lebih luas terkait pentingnya vaksinasi.

“Kekhawatiran soal efek samping dan isu kehalalan vaksin masih muncul di masyarakat. Ini yang terus kita luruskan,” tambahnya.

Dari 36 anak yang positif, lanjut Helmi, sebagian besar sudah mendapat perawatan. Hanya dua anak yang sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami demam tinggi dan muntah-muntah, sementara pasien lainnya cukup dengan rawat jalan.

Ia menjelaskan, gejala campak biasanya berupa demam tinggi disertai bintik merah pada kulit. Penyakit ini umumnya menyerang anak di bawah usia lima tahun, dengan masa penyembuhan sekitar satu pekan jika ditangani dengan baik.

Menurutnya, campak sangat mudah menular, tidak hanya pada anak, tetapi juga orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi.

“Penularannya bisa lewat udara, cairan tubuh, bahkan mata. Jadi, penting menjaga kebersihan dan memakai masker,” wantinya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

Antisipasi Rabies, Pemkab Probolinggo Segera Buka Vaksinasi Hewan Peliharaan Gratis

27 September 2025 - 18:59 WIB

Cegah Gondok dan Gizi Buruk, Lumajang Perketat Pengawasan Garam Tanpa Yodium

25 September 2025 - 12:40 WIB

Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok

21 September 2025 - 13:05 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Trending di Kesehatan