Menu

Mode Gelap
Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember Pembacokan di Jalur Wisata Bromo, Korban Disebut-sebut jadi Biang Keretakan Rumah Tangga Pelaku Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3 Bocah 5 Tahun di Pasuruan Diserang Kera Liar, Alami Luka Serius Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

Pemerintahan · 21 Agu 2025 16:37 WIB

Era Digital, Ketua DPRD Lumajang Minta Pramuka jadi Penjaga Kebenaran dan Etika Siber


					Ketua DPRD Oktafiani saat menghadiri acara Hari Pramuka ke-64 yang digelar di Alun-Alun Lumajang.
Perbesar

Ketua DPRD Oktafiani saat menghadiri acara Hari Pramuka ke-64 yang digelar di Alun-Alun Lumajang.

Lumajang, – Di tengah derasnya arus informasi digital dan semakin maraknya penyebaran hoaks, Ketua DPRD Lumajang, Oktafiani, menyerukan agar gerakan Pramuka mengambil peran strategis sebagai penjaga kebenaran dan etika di ruang digital.

Seruan tersebut ia sampaikan dalam upacara peringatan Hari Pramuka ke-64 yang digelar di Alun-alun Lumajang, Kamis (21/8/25).

Oktafiani menekankan tantangan generasi muda saat ini tidak hanya datang dari alam terbuka atau medan bencana, tetapi juga dari ruang-ruang digital yang penuh disinformasi dan ujaran kebencian.

“Bukan hanya soal Pramuka yang disiplin atau cinta alam. Ini soal siapa yang akan berdiri di garis depan ketika bangsa butuh penopang. Pramuka harus menjadi itu,” ujarnya.

Menurutnya, Pramuka tidak boleh hanya menjadi penonton pasif di dunia maya. Di era digital, justru para anggota Pramuka harus tampil sebagai agen literasi media, mampu memilah informasi, serta menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan toleransi.

Ia juga mengingatkan, keberanian dan keteguhan nilai yang selama ini menjadi ciri khas Pramuka harus diterjemahkan dalam bentuk keberanian menyampaikan kebenaran, menolak fitnah, dan melawan ujaran kebencian, terutama di platform media sosial.

“Kita hadapi banyak tantangan hoaks, ketimpangan, intoleransi. Tapi kita juga punya modal kuat, nilai-nilai Pramuka. Ini bukan nostalgia, ini bekal untuk masa depan,” tambahnya.

Oktafiani juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas batas usia, sektor, dan budaya dalam membangun ketahanan sosial. Ia mengajak para anggota Pramuka untuk tidak terjebak dalam ego sektoral, melainkan membangun kolaborasi yang nyata demi kepentingan masyarakat luas.

Tak hanya itu, ia mendorong agar gerakan Pramuka juga aktif di akar rumput  membantu masyarakat, membina keterampilan warga, serta hadir sebagai agen perubahan sosial, terutama di tengah ketimpangan ekonomi yang masih terasa.

“Pramuka bukan untuk keren-kerenan. Kita ada untuk bergerak. Aksi nyata, bukan seremonial,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Bangun Simbiosis Mutualisme, Pemkab Lumajang Berikan Diskon 50 Persen Pajak Hotel dan Restoran

5 September 2025 - 16:04 WIB

Dapat Hibah, Kejari Kabupaten Probolinggo Kini Miliki Rupbasan

3 September 2025 - 16:23 WIB

Pemkab Lumajang Aktifkan Seluruh CCTV di Berbagai Wilayah Pedesaan

3 September 2025 - 15:39 WIB

Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif

1 September 2025 - 20:05 WIB

Bupati Pasuruan Ajak Semua Pihak Wujudkan Pasuruan Aman dan Kondusif

1 September 2025 - 17:15 WIB

Bupati Lumajang: Mahasiswa Tetap Belajar, Pekerja Jangan Terprovokasi

1 September 2025 - 16:11 WIB

Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM

31 Agustus 2025 - 19:27 WIB

Bunda Indah Jamin Perbaikan Infrastruktur Sekolah Prioritas Pemkab Lumajang

31 Agustus 2025 - 15:30 WIB

Trending di Pemerintahan