Probolinggo,- Getuk, jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang identik dengan Kota Magelang, Jawa Tengah, kini hadir dalam tampilan berbeda.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), inovasi unik berupa Getuk Goreng Bromo Merah Putih yang gurih dan menggugah selera, hadir di lereng Bromo Kabupaten Probolinggo.
Kreasi kuliner ini dibuat oleh Muhammad Anwar Mutaqin, pemilik Cafe Rumah Lama di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura. Getuk goreng ini tidak hanya tampil beda dalam warna, tetapi juga sisi penyajian dan rasa.
Proses pembuatannya pun relatif mudah. Dimulai dengan mengukus singkong hingga matang. Setelah itu, singkong ditumbuk menggunakan alat tradisional dari kayu hingga halus.
Bumbu khas ditambahkan dan ditumbuk kembali agar meresap sempurna. Setelah adonan siap, getuk dibentuk bulat dan bulatan pipih lalu diberi pewarna makanan merah untuk menggambarkan semangat kemerdekaan, lantas digoreng hingga matang.
Getuk merah ini disajikan berpasangan dengan getuk goreng berwarna putih sehingga menciptakan kombinasi warna merah putih seperti bendera Indonesia.
Uniknya, jika biasanya getuk disajikan dengan taburan kelapa parut, getuk goreng khas Bromo ini justru diberi gula merah diatasnya, sehingga dapat menambah cita rasa manis yang khas.
“Awalnya ide ini muncul sebagai alternatif jajanan bagi pengunjung café kami. Bahannya sederhana, cara membuatnya tradisional, tapi cita rasanya gurih, manis, dan lembut,” ujar Muhammad Anwar Mutaqin, Sabtu (16/8/25).
Mutaqim mengatakan, tantangan terbesar dalam proses pembuatan adalah saat membentuk getuk menjadi bulatan. Sebab cara yang dilakukan masih tradisional, terutama jika harus menyiapkan dalam jumlah besar.
Satu porsi Getuk Goreng Bromo Merah Putih berisi delapan potong dijual seharga Rp20 ribu. Pengunjung bisa menikmatinya langsung di café atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
Tak hanya sekadar camilan, getuk goreng ini juga mengandung filosofi mendalam. Warna merah melambangkan semangat pantang menyerah, bahwa dalam kondisi tersulit sekalipun, semangat harus tetap menyala.
“Ke depan saya berencana mengembangkan varian getuk krispi yang diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas Bromo dan andalan Café Rumah Lama,” imbuhnya.
Wisatawan asal Bondowoso yang berkunjung ke café tersebut, Bintang Citra Ramadhan mengaku terpikat meski baru pertama kali mencicipi getuk goreng kemerdekaan itu.
“Begitu digigit, bagian luarnya krispi tetapi bagian dalamnya tetap lembut. Rasanya enak, gurih, manis karena ada gula merahnya. Saya pilih ini karena momennya pas dengan HUT RI ke-80,” puji Bintang. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra