Menu

Mode Gelap
Imbas Curanmor, 9 Kampus Sepakat Tarik Mahasiswa KKN Kolaboratif 2025 dari Lumajang Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi Pencurian Motor Beruntun Terjadi di Kota Probolinggo, Aksi Pelaku Terekam CCTV Pelaku Penganiayaan Sopir Bus di Pasuruan Ditangkap Tak Diberi Uang, Sopir Bus Dianiaya Preman di Pasuruan

Pemerintahan · 12 Agu 2025 15:31 WIB

Disetujui Kemenhub, Stasiun Klakah Resmi Berganti Nama Jadi Stasiun Lumajang


					Bupati Indah Amperawati bersama Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan. (Foto Istimewa. Perbesar

Bupati Indah Amperawati bersama Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan. (Foto Istimewa.

Lumajang, – Kamis (7/8/25) lalu menjadi tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyetujui perubahan nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang, setelah proses panjang advokasi dan kajian lintas instansi.

Persetujuan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan. Menurutnya, pergantian nama ini merupakan langkah penyesuaian identitas wilayah yang telah lama diharapkan oleh masyarakat Lumajang.

“Usulan mendapat respons yang sangat mendukung. Kami melihat ini sebagai penyesuaian identitas wilayah. Nama stasiun adalah simbol kedaerahan, dan Lumajang pantas untuk itu,” katanya, Selasa (12/8/25).

Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah menyambut, kabar ini dengan penuh rasa haru.

“Ini bukan sekadar pergantian nama stasiun. Ini adalah kemenangan batin bagi warga Lumajang. Akhirnya, nama daerah kita diakui dalam jaringan perkeretaapian nasional,” katanya.

Langkah ini juga menjadi penanda penting dalam strategi branding dan pariwisata daerah. Nama stasiun adalah pintu masuk pertama bagi wisatawan. Ketika mereka melihat Stasiun Lumajang, maka keterhubungan emosional dan geografis langsung terbentuk.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Rasmin mengaku, siap menyesuaikan teknis yang dibutuhkan pasca-pergantian nama. Termasuk penataan ulang kawasan sekitar stasiun agar lebih representatif dan sesuai dengan identitas kota.

“Ini bukan sekadar ganti papan nama. Kita ingin membangun ulang wajah Lumajang dari pintu gerbang transportasinya,” katanya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Jual Turun, Pemkab-DPRD Probolinggo Sidak Gudang Tembakau di Paiton

11 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Langgar Kode Etik, Dua Anggota Polres Probolinggo Kota Dipecat

11 Agustus 2025 - 19:18 WIB

Revitalisasi Dilakukan Pekan Ketiga Agustus, Pemkot Probolinggo Mulai Tutup Alun-alun

11 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Pemkot Probolinggo Bakal Sebar 58 CCTV, Telan Anggaran Rp175 Juta per Titik

9 Agustus 2025 - 11:19 WIB

Wabup tak Temani Bupati saat Sidang Paripurna, Ketua DPRD Jember Beberkan Alasannya

8 Agustus 2025 - 18:36 WIB

Wali Kota Probolinggo Tinjau Proyek Kuliner GOR A. Yani, Sebut Sisi Selatan Capai 90 Persen

7 Agustus 2025 - 20:52 WIB

Skema Bansos Baru Berlaku di Jember, ini Sasaran Utamanya

7 Agustus 2025 - 15:00 WIB

Ninik Ira Wibawati Akan Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Tunjuk Pj. Sekda

6 Agustus 2025 - 19:13 WIB

Bupati Lumajang Akan Jadikan Lumajang Sebagai Kota Pisang Kembali

6 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Trending di Pemerintahan