Menu

Mode Gelap
Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

Pendidikan · 1 Agu 2025 16:31 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru


					Seorang ayah yang menggendong anaknya terjatuh saat menyeberangi Sungai Regoyo. (Foto: tangkapan layar).
Perbesar

Seorang ayah yang menggendong anaknya terjatuh saat menyeberangi Sungai Regoyo. (Foto: tangkapan layar).

Lumajang, – Perjuangan anak-anak Dusun Sumberlangsep untuk menuntut ilmu nyaris berujung petaka. Seorang siswi SDN 3 Jugosari jatuh saat digendong ayahnya menyeberangi aliran lahar hujan Gunung Semeru yang masih deras, Jumat (1/8/25).

Peristiwa itu terjadi saat sejumlah siswa asal Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, hendak kembali bersekolah setelah empat hari belajar dari rumah akibat banjir lahar yang menerjang aliran Sungai Regoyo. Meski debit lahar sudah mulai surut, arus masih cukup deras untuk dilalui.

Anak-anak terlihat mengenakan pakaian pramuka lengkap, lengkap dengan sepatu dan tas sekolah. Mereka menuruni tanggul dan bersiap menyeberangi sungai dibantu para orangtua.

Namun saat menyebrang, salah satu ayah yang menggendong putrinya tampak kesulitan menjaga keseimbangan. Langkahnya terhenti sesaat sebelum akhirnya tergelincir karena batu sungai yang licin. Derasnya arus menyebabkan keduanya terjatuh, membuat pakaian pramuka dan sepatu sang anak basah kuyup.

Melihat kejadian itu, warga sekitar segera turun tangan menolong keduanya ke tepi sungai. Sang anak, yang semula penuh semangat berangkat sekolah, akhirnya memilih pulang karena pakaian dan buku-bukunya basah.

“Orangnya pakai sepatu boots, berat. Arus juga masih deras. Terus tergelincir di batu, jatuh,” kata Surip, warga yang turut membantu evakuasi di Sungai Regoyo.

Surip menambahkan, kondisi seperti ini bukan hal baru bagi warga Sumberlangsep. Setiap musim hujan atau pasca-erupsi Gunung Semeru, akses mereka ke luar dusun selalu terputus, terutama ke sekolah atau pasar terdekat.

“Kondisi ini sudah berjalan selama bertahun-tahun,” ungkapnya.

Sementara itu, Fatmawati, siswa yang berhasil menyeberang dengan selamat mengaku, nekat tetap berangkat sekolah karena sudah rindu dengan teman-teman dan gurunya.

“Kangen sama teman-teman. Empat hari gak sekolah, cuma belajar di rumah, dikasih tugas daring,” ujarnya sambil menenteng tas sekolah yang sudah agak lembap. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 141 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Trending di Pendidikan