Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat Cegah Praktik Pengoplosan, Polres Jember Perketat Pengawasan Beras Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat Gara-gara Jual Kartu e-Pajak Pasir

Peristiwa · 23 Jul 2025 18:12 WIB

Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya


					MENINGGAL: Proses evakuasi jenazah Moh. Guntur Firmansyah, asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dari saluran irigasi. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

MENINGGAL: Proses evakuasi jenazah Moh. Guntur Firmansyah, asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dari saluran irigasi. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,– Seorang pemuda asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, ditemukan meninggal dunia di aliran sungai kecil yang digunakan sebagai irigasi persawahan.

Penemuan jasad ini terjadi pada Selasa (22/7/25) kemarin. Korban diketahui baru berumur 19 tahun atas nama Moh. Guntur Firmansyah.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di Dusun Kuripan, Desa Jatiurip. Korban yang diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak lahir, diduga kambuh saat sedang buang hajat di sungai.

Kapolsek Krejengan, Iptu Miftahol Rahman, bersama tim identifikasi dari Polres Probolinggo, unit Reskrim, serta tenaga medis dari Puskesmas Krejengan langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan.

Sesampainya di lokasi, proses evakuasi langsung dilakukan. Korban ditemukan meninggal dunia di bawah kolong irigasi sawah, dengan posisi tubuh telentang.

“Dugaan awal, korban mengalami serangan epilepsi saat hendak buang air besar, yang menyebabkan ia terjatuh ke sungai dan tenggelam,” ujar Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, Rabu (23/7/25).

Korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Penemuan jenazah ini kemudian segera dilaporkan ke pihak kepolisian.

Setelah proses evakuasi oleh warga bersama petugas, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Jatiurip. Berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Krejengan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Iptu Vita menambahkan, pihak keluarga telah memberikan keterangan bahwa korban memang menderita epilepsi dan mengalami keterbatasan fisik sejak lahir.

Atas dasar itu pula, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi kepada pihak kepolisian.

“Pihak keluarga sudah menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Surat penolakan autopsi juga telah kami terima,” papar dia. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 325 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

22 Juli 2025 - 18:20 WIB

Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling

22 Juli 2025 - 14:49 WIB

Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib

21 Juli 2025 - 21:20 WIB

Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron

21 Juli 2025 - 15:17 WIB

Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

21 Juli 2025 - 14:58 WIB

Ada Pengendara Mabuk, Dua Pemotor Adu Banteng di Kota Probolinggo, Satu Tewas

20 Juli 2025 - 02:13 WIB

Gempa di Tiris Probolinggo Terjadi 64 Kali, Rusak 21 Rumah

19 Juli 2025 - 15:29 WIB

Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai

18 Juli 2025 - 17:55 WIB

Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan

18 Juli 2025 - 16:57 WIB

Trending di Peristiwa