Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo akan merevitalisasi kawasan alun-alun, yang proyek pengerjaannya dilakukan pada Juli 2025. Salah satu infrastruktur yang akan dipoles adalah trotoar.
Agar selama perbaikan berjalan lancar, seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jantung Kota Probolinggo itu, akan direlokasi.
Rencana relokasi PKL terungkap saat rapat koordinasi (rakor) yang dilakukan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan setempat bersama perwakilan PKL alun-alun, Jum’at (27/6/25) siang.
Dalam rakor tersebut, Pemkot Probolinggo disebutkan akan merelokasi PKL ke 4 lokasi. Titik pertama dan utama adalah GOR A. Yani yang dapat menampung 186 PKL.
Sementara sisa PKL akan ditempatkan di lokasi alternatif yang berada di sekitar alun-alun yakni Jalan Ikan Cucut Mayangan, sekitar Klenteng Tri Dharma, dan depan TWSL hingga ke timur RTH Botani.
“Jadi nantinya kawasan alun-alun ini steril dari aktivitas berjualan. Pemerintah tidak melarang aktivitas perdagangan melainkan penataan yang lebih baik bagi semua pihak dan PKL,” kata Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin.
Kepala DKUMP Kota Probolinggo, Fitriawati mengungkapkan, setelah revitalisasi alun-alun selesai, maka pihaknya akan melakukan seleksi ketat zona mana saja yang dapat digunakan untuk berjualan bagi PKL.
“Nantinya kami akan mengkaji kemungkinan PKL dapat berjualan di kawasan pujasera tanpa mengusik PKL yang telah berjualan sebelumnya di GOR A. Yani,” beber dia.
Di GOR A. Yani, di sisi utara dan selatan akan dibuat sebagai wisata kuliner yang lokasinya terpusat. “Juga ada lapangan basket saat malam serta sarana lain seperti wall climbing. Selain itu, juga akan ada jalan tembus ke area museum,” imbuhnya.
Terkait rencana ini, Pengurus Paguyuban PKL Alun-alun, Marsam mendukung upaya pemerintah yang akan menyiapkan lokasi PKL berjualan. Namun ia meminta peran serta pemerintah agar nantinya lokasi baru PKL ramai pengunjung.
“Sebenarnya, relokasi ini waktunya kurang tepat karena bertepatan dengan waktu pendaftaran sekolah. Namun para PKL berharap ketika ditempatkan di lokasi baru, bagaimana caranya agar pemerintah ikut meramaikan, mungkin dengan menggelar even,” beber dia. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra