Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati kembali memberikan pernyataan serius terhadap pengelolaan Pemandian Selokambang yang selama ini menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Lumajang.
Dalam pernyataannya, bupati menegaskan, adanya indikasi kebocoran pendapatan yang cukup serius di lokasi tersebut, khususnya terkait pengelolaan tiket masuk dan parkir.
“Oh itu, ya terindikasi,” ujar Bupati Lumajang ketika ditanya mengenai dugaan kebocoran pendapatan di Pemandian Selokambang, Kamis (19/6/25).
Bunda Indah, panggilan akrab Indah Amperawati menambahkan, akan terus memantau dan meneliti seberapa besar potensi kebocoran yang terjadi selama ini.
“Jadi nanti ya sambil dilihat seberapa besar masukannya,” katanya.
Menurut bupati, salah satu solusi utama untuk menutup kebocoran adalah dengan menerapkan sistem pembayaran yang berbasis teknologi.
“Makanya harus dipakai sistem, agar bisa menutup kebocoran,” jelasnya.
Bupati menyebutkan beberapa alternatif teknologi yang bisa digunakan seperti barcode dan Qris (sistem pembayaran elektronik).
“Sistemnya itu seperti apa? Ya bisa pakai barcode, bisa pakai Qris, pokoknya yang pakai teknologi,” tegasnya.
Selama ini terkesan kebocoran dianggap hal yang wajar dan sulit dihindari. Padahal sebagai pengelola objek wisata pemerintah, seharusnya ada sistem pengawasan yang ketat untuk mencegah hal tersebut.
“Kebocoran ya tentu pasti ada oknum-oknum,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Yuli Harismawati.
Ia mengatakan, kebocoran yang terjadi akibat oknum-oknum tertentu. Ia menegaskan, akan mengintensifkan penggunaan sistem elektronik seperti EDC dan Qris untuk menutup celah kebocoran tersebut.
“Ini adalah upaya bagaimana supaya tidak ada kebocoran di semua objek ya, terutama di objek pemerintah,” jelasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra