Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 19 Jun 2025 12:16 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor


					Pemandian Selokambang, Lumajang. (Foto: Asmadi). Perbesar

Pemandian Selokambang, Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati kembali memberikan pernyataan serius terhadap pengelolaan Pemandian Selokambang yang selama ini menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Lumajang.

Dalam pernyataannya, bupati menegaskan, adanya indikasi kebocoran pendapatan yang cukup serius di lokasi tersebut, khususnya terkait pengelolaan tiket masuk dan parkir.

“Oh itu, ya terindikasi,” ujar Bupati Lumajang ketika ditanya mengenai dugaan kebocoran pendapatan di Pemandian Selokambang, Kamis (19/6/25).

Bunda Indah, panggilan akrab Indah Amperawati menambahkan, akan terus memantau dan meneliti seberapa besar potensi kebocoran yang terjadi selama ini.

“Jadi nanti ya sambil dilihat seberapa besar masukannya,” katanya.

Menurut bupati, salah satu solusi utama untuk menutup kebocoran adalah dengan menerapkan sistem pembayaran yang berbasis teknologi.

“Makanya harus dipakai sistem, agar bisa menutup kebocoran,” jelasnya.

Bupati menyebutkan beberapa alternatif teknologi yang bisa digunakan seperti barcode dan Qris (sistem pembayaran elektronik).

“Sistemnya itu seperti apa? Ya bisa pakai barcode, bisa pakai Qris, pokoknya yang pakai teknologi,” tegasnya.

Selama ini terkesan kebocoran dianggap hal yang wajar dan sulit dihindari. Padahal sebagai pengelola objek wisata pemerintah, seharusnya ada sistem pengawasan yang ketat untuk mencegah hal tersebut.

“Kebocoran ya tentu pasti ada oknum-oknum,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Yuli Harismawati.

Ia mengatakan, kebocoran yang terjadi akibat oknum-oknum tertentu. Ia menegaskan, akan mengintensifkan penggunaan sistem elektronik seperti EDC dan Qris untuk menutup celah kebocoran tersebut.

“Ini adalah upaya bagaimana supaya tidak ada kebocoran di semua objek ya, terutama di objek pemerintah,” jelasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 107 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan