Menu

Mode Gelap
Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

Pemerintahan · 17 Jun 2025 15:08 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan


					Bupati Lumajang, Indah Amperawati mencurigai  sistem absensi ASN. (Foto: Asmadi). Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati mencurigai sistem absensi ASN. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Di era digitalisasi yang semakin maju, sistem absensi elektronik atau absensi siperlu menjadi salah satu solusi untuk memantau kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) secara efektif dan efisien.

Namun, di balik kemudahan teknologi, masih ditemukan berbagai modus kecurangan yang harus diwaspadai dan ditangani dengan serius.

Diberitakan sebelumnya, dalam rangka penyerahan Petikan Surat Keputusan (SK) Bupati Lumajang untuk pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja  (PPPK) Tahap 1 Formasi Tahun 2024, oleh Bupati Lumajang.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengungkapkan, keprihatinannya atas modus kecurangan yang sedang ia amati yaitu, penggunaan masker saat melakukan absensi.

“Ada yang diabsenkan dengan modus pakai masker. Betul. Tidak tahu masih harus cari caranya. Ya begitulah teknologi. Selalu lebih pintar manusianya. Dicari kelemahannya,” kata bupati, Selasa (17/6/25).

Kata dia, modus ini memanfaatkan sistem absensi yang hanya mendeteksi wajah secara umum tanpa memperhatikan detail seperti sorotan mata atau ekspresi wajah yang unik.

“Hal ini memungkinkan seseorang untuk melakukan absensi dengan menyuruh orang lain atau menggunakan wajah yang tertutup masker, sehingga absensi menjadi tidak valid,” ungkapnya.

Tambah dia, dalam menghadapi tantangan tersebut, perlu dikembangkan sistem absensi yang lebih canggih dan aman.

“Harus ada deteksi itu. Mata walaupun tidak. Kalau mata, sorotan mata itu beda,” jelasnya.

Sistem yang mampu mengenali ciri khas wajah secara menyeluruh, termasuk deteksi mata dan ekspresi, akan mengurangi potensi kecurangan.

“Oleh karena itu, pengawasan dan evaluasi berkala terhadap sistem absensi sangat diperlukan agar tetap efektif dan dapat dipercaya,” terangnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Lumajang Siap Mengguncang Dunia

14 Juni 2025 - 19:27 WIB

Trending di Pemerintahan