Probolinggo,– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya resmi dipimpin oleh Babul Arifandhie untuk masa bakti 2025–2028 melalui prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa, Rabu (11/6/2025).
Babul mengatakan, dalam periodenya ini, ia mempunyai sebuah program unggulan bertajuk ‘Kopi Pait’. Program ini adalah akronim dari Kolaborasi Penyebaran Informasi (KOPI) secara Proporsional, Aktual, Independen dan akuraT (PAIT).
Menurutnya, KOPI PAIT bukan sekadar slogan, melainkan sebuah program sinergi dan kolaborasi strategis antara insan pers dan para pemangku kepentingan untuk memaksimalkan potensi daerah.
“Program ini dirancang untuk menjawab tantangan zaman dimana informasi datang begitu deras, yang tidak semuanya benar atau bermanfaat. Di sinilah peran kami, wartawan yang tergabung di PWI, untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan ke publik bersifat proporsional, aktual, independen dan akurat,” kata Babul, Kamis (12/6/25).
Ia menjelaskan, KOPI PAIT akan dijalankan dengan pendekatan kolaboratif konstruktif, khususnya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan lembaga-lembaga lain yang relevan.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Butuh sinergi untuk menyebarkan informasi yang mencerdaskan, bukan yang menyesatkan atau memecah belah,” ujar dia.
Salah satu pilar penting dalam program ini adalah penguatan peran bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di tubuh PWI. Melalui Litbang, PWI akan melakukan kajian terhadap isu-isu strategis yang berkembang di tengah masyarakat.
Tim Litbang, kemudian menyusun rekomendasi yang bisa disampaikan kepada pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan publik.
Ia melanjutkan, sektor pariwisata dan industri, akan menjadi salah satu isu pertama yang dikaji dalam KOPI PAIT. Ia menyadari bahwa Probolinggo memiliki potensi wisata yang sangat besar dan sangat prospek sebagai pusat industri di Jawa Timur.
“Selain destinasi yang sudah masyhur, kita juga punya banyak hidden paradise yang belum tersentuh publikasi yang memadai. Misalnya, keberadaan danau-danau di Kecamatan Tiris yang menyimpan pesona luar biasa, tetapi belum banyak diketahui masyarakat luas,” ujarnya.
Ia berharap, melalui peran media yang profesional dan berintegritas, destinasi wisata yang tersembunyi, bisa lebih dikenal dan mendapat perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan secara berkelanjutan.
Dengan program KOPI PAIT, Babul Arifandhie berharap citra PWI sebagai organisasi profesi wartawan bisa semakin baik. Tidak hanya sebagai corong informasi, tetapi juga sebagai mitra kritis yang solutif bagi pemerintah daerah.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Dengan informasi yang disampaikan secara proporsional, aktual, independen dan akurat, kita bisa membangun daerah ini bersama-sama,” ia memungkasi.
Didukung Bupati
Sementara itu, Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris menyatakan dukungan penuhnya terhadap langkah yang diambil oleh PWI Probolinggo Raya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk bersinergi dan kolaborasi, terutama dalam hal promosi potensi daerah melalui media yang kredibel.
“Kami menyambut baik semangat kolaborasi ini. Media merupakan salah satu pilar penting dalam demokrasi dan pembangunan daerah,” tandas Gus Haris.
Ia menambahkan, informasi yang beredar di ruang publik harus mengandung manfaat, bukan sekadar viral. Oleh karena itu, sinergi antara media dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa narasi yang dibangun benar-benar memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Tentunya, informasi yang disampaikan teman-teman PWI Probolinggo Raya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena itu yang membedakan dengan media sosial,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra