Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Nasional · 11 Jun 2025 08:27 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger


					Sebanyak 13 pejabat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger. Insert: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat dikukuhkan menjadi warga kehormatan Suku Tengger. (Foto: Hafiz Rozani) Perbesar

Sebanyak 13 pejabat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger. Insert: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat dikukuhkan menjadi warga kehormatan Suku Tengger. (Foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo – Yadnya Kasada 1947 Saka (tahun 2025) dimeriahkan dengan kehadiran Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon. Dalam kegiatan tersebut, Fadli Zon dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger bersama belasan pejabat lainnya.

Pengukuhan Fadli Zon dilaksanakan pada Selasa malam (10/6/25) di Pendopo Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.  Pengukuhan ditandai dengan pengalungan selendang warna putih, oleh Romo Dukun Pandita, Sutomo.

Selain Fadli Zon, terdapat 12 pejabat lain yang juga dikukuhkan di antaranya, Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris; Walikota Probolinggo, dr. Aminuddin; serta Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra.

Menteri Kebudayaan mengatakan, bahwa ia bersama sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan pertama kali hadir dalam resepsi Yadnya Kasada. Fadli mengaku, sangat mengapresiasi serta menghargai kebudayaan Suku Tengger.

“Terlebih budaya ini merupakan tradisi yang menjadi eksistensi kekayaan budaya Indonesia, dan budaya ini harus terus dilestarikan,” katanya.

Yadnya Kasada sendiri memiliki akar sejarah yang dalam dan erat dengan legenda Suku Tengger, dan Yadnya Kasada bukan sekadar ritual adat, tapi memiliki makna spiritual yang mendalam bagi Suku Tengger.

“Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo bahwa budaya harus menjadi pondasi pembangunan bangsa Indonesia,” imbuh Fadli.

Sementara, Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris mengatakan, bahwa yang dikuatkan adalah pengenal budaya.  sehingga tourism dengan budaya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.

“Jadi kita tidak bisa berharap wisatawan datang ke sini, hanya menikmati sumber daya alam saja, tetapi bagaimana kemudian ke depan, kearifan lokal Suku Tengger bisa lebih dikenal,” katanya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Trending di Hukum & Kriminal