Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siap Bertemu Investor di Jakarta untuk Bahas Pariwisata Kelas Dunia Lumajang Belum Punya Perda Tata Kelola dan Destinasi Wisata Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih Mimpi Bersama Wujudkan Sekolah Gratis di Lumajang, Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat Bupati Lumajang Perjuangkan Perbaikan Empat Dam Vital Pasca Erupsi Semeru untuk Pulihkan 2.165 Hektare Sawah Sidak Sekolah Jelang SPMB 2025, DPRD Kota Probolinggo Temukan hal ini

Nasional · 11 Jun 2025 08:27 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger


					Sebanyak 13 pejabat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger. Insert: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat dikukuhkan menjadi warga kehormatan Suku Tengger. (Foto: Hafiz Rozani) Perbesar

Sebanyak 13 pejabat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger. Insert: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat dikukuhkan menjadi warga kehormatan Suku Tengger. (Foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo – Yadnya Kasada 1947 Saka (tahun 2025) dimeriahkan dengan kehadiran Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon. Dalam kegiatan tersebut, Fadli Zon dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Tengger bersama belasan pejabat lainnya.

Pengukuhan Fadli Zon dilaksanakan pada Selasa malam (10/6/25) di Pendopo Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.  Pengukuhan ditandai dengan pengalungan selendang warna putih, oleh Romo Dukun Pandita, Sutomo.

Selain Fadli Zon, terdapat 12 pejabat lain yang juga dikukuhkan di antaranya, Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris; Walikota Probolinggo, dr. Aminuddin; serta Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra.

Menteri Kebudayaan mengatakan, bahwa ia bersama sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan pertama kali hadir dalam resepsi Yadnya Kasada. Fadli mengaku, sangat mengapresiasi serta menghargai kebudayaan Suku Tengger.

“Terlebih budaya ini merupakan tradisi yang menjadi eksistensi kekayaan budaya Indonesia, dan budaya ini harus terus dilestarikan,” katanya.

Yadnya Kasada sendiri memiliki akar sejarah yang dalam dan erat dengan legenda Suku Tengger, dan Yadnya Kasada bukan sekadar ritual adat, tapi memiliki makna spiritual yang mendalam bagi Suku Tengger.

“Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo bahwa budaya harus menjadi pondasi pembangunan bangsa Indonesia,” imbuh Fadli.

Sementara, Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris mengatakan, bahwa yang dikuatkan adalah pengenal budaya.  sehingga tourism dengan budaya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.

“Jadi kita tidak bisa berharap wisatawan datang ke sini, hanya menikmati sumber daya alam saja, tetapi bagaimana kemudian ke depan, kearifan lokal Suku Tengger bisa lebih dikenal,” katanya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Kementan Bantu Dua Combine Harvestar dan 40 Traktor untuk Petani Lumajang

3 Juni 2025 - 15:09 WIB

Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal

31 Mei 2025 - 18:53 WIB

DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial

30 Mei 2025 - 16:27 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi