Jember,- Kabupaten Jember dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia, dengan kualitas yang sangat dihargai di pasar internasional.
Tembakau dari daerah ini menjadi bahan baku utama untuk pembuatan cerutu yang diminati banyak negara di dunia, terutama Benua Amerika.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, Bambang Rudianto mengungkapkan, sejarah budidaya tembakau di wilayah ini dimulai sejak masa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tahun 1771.
Pada saat itu, hanya ada tiga daerah yang terkenal dengan tembakau, yaitu wilayah Deli Serdang Sumatera, Temanggung Jawa Tengah, dan Besuki Jawa Timur.
“Seiring berjalannya waktu, produksi tembakau di Deli Serdang dan Temanggung mengalami penurunan, sementara Jember justru semakin berkembang,” jelas Bambang Minggu, (8/6/25).
Industri tembakau di Jember mulai diorganisir sejak 21 Oktober 1859, saat pendirian perusahaan NV Landbouw Maarschapij Oud Djember oleh tokoh Belanda George Birnie dan rekan-rekannya.
Menurut Bambang, tembakau Jember dikenal memiliki cita rasa yang unik, terutama jenis Besuki Na-Oogst (BNO) yang banyak diminati di pasar Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
“Tembakau Jember memang memiliki karakteristik rasa yang berbeda,” tambahnya.
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa pada tahun 2023, volume ekspor tembakau mencapai 3.028.537 kilogram, dengan total devisa mencapai US$ 31.947.248,88. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra