Menu

Mode Gelap
Penyisiran Amunisi Truk TNI Terbakar Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo Pemkab Probolinggo Tegaskan Belum Pernah Keluarkan Rekomendasi Izin Penjualan Miras Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi Ketua DPRD Lumajang Dampingi Bupati Tinjau Perbaikan Talud di Kebondeli Candipuro Sambut Puncak Perayaan Waisak, Umat Buddha Kota Probolinggo Ritual Mandikan Rupang

Sosial · 12 Mei 2025 20:30 WIB

Penyisiran Amunisi Truk TNI Terbakar Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada


					DIHENTIKAN: Penyisiran amunisi di lahan persawahan sekitar lokasi terbakarnya truk muat amunisi di ruas Tol Gempol Pasuruan, dihentikan. (foto: Moh. Rois). Perbesar

DIHENTIKAN: Penyisiran amunisi di lahan persawahan sekitar lokasi terbakarnya truk muat amunisi di ruas Tol Gempol Pasuruan, dihentikan. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Proses penyisiran dan pencarian amunisi sisa truk TNI yang terbakar di ruas Tol Gempol KM 774 arah Pandaan, Kabupaten Pasuruan, resmi dihentikan pada hari keenam, Minggu (11/5/2025).

Truk milik TNI tersebut sebelumnya mengalami kebakaran pada Senin malam (5/5/2025), saat dalam perjalanan pulang dari penugasan di Papua menuju markas Yonif 509 Jember.

Penyisiran dilakukan selama hampir sepekan oleh tim gabungan di sekitar lokasi kejadian, termasuk lahan persawahan milik warga di Dusun Grogolan, Winong, dan Kemranggeng, Desa Winong, Kecamatan Gempol.

“Ini hari keenam proses penyisiran dan pencarian amunisi dan serpihannya. Sekaligus ini hari terakhir,” ujar Danramil Gempol, Kapten Cz. Sutiyono.

Sebanyak 30 personel dilibatkan dalam operasi ini, terdiri dari Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Yon Zipur 10 Pasuruan, Intel Kodim 0819 Pasuruan, serta personel dari Koramil Gempol.

Selama proses penyisiran, tim berhasil menemukan berbagai jenis amunisi yang tersebar di lokasi kejadian. Barang-barang berbahaya yang ditemukan, selanjutnya diamankan.

“Selama penyisiran, berbagai amunisi kita temukan, mulai dari granat tangan, granat lontar, hingga selongsong peluru. Namun yang paling banyak memang selongsong amunisi,” ungkap Sutiyono.

Meskipun proses penyisiran telah dihentikan, pihak TNI tetap mengimbau masyarakat tetap waspada. Warga diminta segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan benda mencurigakan yang diduga sisa amunisi.

“Ini untuk mencegah risiko ledakan atau insiden yang tidak diinginkan,” sampainya.

“Kami berharap warga tidak mencoba menyentuh atau memindahkan apapun yang mencurigakan. Langsung laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” Sutiyono memungkasi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Probolinggo Tegaskan Belum Pernah Keluarkan Rekomendasi Izin Penjualan Miras

12 Mei 2025 - 19:54 WIB

Sambut Puncak Perayaan Waisak, Umat Buddha Kota Probolinggo Ritual Mandikan Rupang

12 Mei 2025 - 17:59 WIB

Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo

10 Mei 2025 - 20:02 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal

7 Mei 2025 - 17:40 WIB

Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan

7 Mei 2025 - 15:36 WIB

893 Warga Kab. Probolinggo Bakal Berangkat Haji Tahun ini, Terbanyak dari Pulau Gili

5 Mei 2025 - 19:43 WIB

Baru 60 Persen Desa di Pasuruan Patuhi Laporan Digital, Kejaksaan Ingatkan Pentingnya Transparansi

5 Mei 2025 - 19:30 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Trending di Sosial