Jember,- Kondisi ekonomi global dan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, membuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah daerah marak terjadi. Namun di Kabupaten Jember, fenomena ini bisa teratasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, Suprihandoko, mengklaim bahwa dunia perburuhan di Jember masih relatif stabil.
“Situasi ketenagakerjaan di wilayah kami tetap stabil,” ujar Suprihandoko, Kamis, (8/4/25).
Salah satu alasannya, Jember tidak terlalu bergantung pada pabrik-pabrik besar, seperti industri garmen, yang dapat melakukan PHK massal jika kondisi keuangannya labil.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga rajin menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pekerja. Mereka sering ‘duduk bareng’ guna mencari solusi bersama jika ada masalah.
“Kami mengedepankan pendekatan harmonis dalam hubungan industrial. Dengan demikian, setiap potensi PHK dapat diantisipasi lebih awal melalui solusi bersama,” jelas Suprihandoko.
Menariknya, ada beberapa perusahaan di Jember yang justru tengah mencari karyawan baru. Hal ini menunjukkan jika iklim ekonomi di Jember masih relatif sehat.
Pemkab Jember juga punya program pelatihan gratis untuk para pekerja. Tujuannya supaya pekerja punya keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.
“Jika perusahaan menghadapi kendala membayar karyawan karena keterampilan yang belum memadai, kami siap memberikan pelatihan dengan dukungan anggaran daerah,” tambah Suprihandoko.
Dengan skill pekerja yang memadai dan hubungan yang baik antara perusahaan dan pekerja, Suprihandoko optimis wilayahnya bisa terus menjaga stabilitas lapangan kerja dan membuat warganya sejahtera.
“Komitmen kami adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menyambut peluang investasi,” tutup Suprihandoko. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher: Keyra