Lumajang, – Nenek Satumi, warga Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, telah menunjukkan ketabahan dan kesabaran dalam mewujudkan impian sucinya untuk menunaikan ibadah haji.
Di usia 95 tahun, wanita kelahiran 1930 ini dijadwalkan berangkat ke tanah suci, menjadi calon jemaah haji tertua asal Lumajang tahun ini.
Impian Satumi untuk menunaikan ibadah haji telah ada sejak lama. Namun, usia dan keterbatasan ekonomi membuatnya merasa bahwa impian itu sulit diwujudkan.
Namun, tekad dan kesabaran Satumi tidak pernah pudar. Ia mulai menabung dari penghasilan kecil-kecilan hasil membantu usaha keripik pisang milik cucunya sejak 16 tahun lalu.
Setiap hari, Satumi membantu cucunya mengupas pisang untuk dibuat keripik. Dari penghasilan kecil itu, ia menyisihkan sedikit demi sedikit untuk ongkos haji.
“Alhamdulillah ini memang sudah lama nabung sedikit-sedikit dari penghasilan bantu keponakan usaha keripik pisang,” kata Satumi, Jumat (2/5/25).
Meski penghasilannya terbatas, Satumi terus menyisihkan uang untuk ongkos haji dengan sabar dan tekun. Ia tidak pernah putus asa dan terus berdoa agar impian sucinya dapat terwujud.
Kini, kerja keras dan ketabahannya membuahkan hasil. Satumi akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Suasana haru menyelimuti rumah sederhananya ketika perlengkapan haji mulai dipersiapkan. Keluarga dan tetangga sekitar berkumpul untuk memberikan dukungan dan doa restu.
“Senang sekali akhirnya bisa berangkat tahun ini, mudah-mudahan diberi kesehatan selama perjalanan sampai pulang lagi,” katanya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Lumajang, Abdul Rofiq, membenarkan bahwa Satumi mendapat prioritas karena lansia sehingga bisa diberangkatkan pada musim haji tahun ini.
“Jadi, beliau ini bisa berangkat untuk menunaikan ibadah haji tahun ini karena mendapat prioritas lansia nya,” ungkapnya.
Keluarga dan masyarakat sekitar memberikan doa dan dukungan kepada Satumi. Mereka berharap agar Satumi dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali dengan selamat.
Bagi Satumi, menunaikan ibadah haji bukanlah hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang perjalanan spiritual yang mendalam.
Ia berharap dapat menjalankan ibadah haji dengan khidmat dan memperoleh ampunan dari Allah SWT.
Perjuangan Satumi menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Semangat dan ketabahan nenek 95 tahun ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mewujudkan impian suci. Dengan kesabaran dan ketekunan, impian dapat menjadi kenyataan.
Satumi berharap dapat menjadi contoh bagi generasi muda tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam mewujudkan impian. “Jangan pernah putus asa dan terus berdoa agar impian dapat terwujud,” pesan Satumi.
Dengan penuh harapan dan doa, Satumi akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Semoga perjalanan spiritualnya menjadi berkah bagi dirinya dan masyarakat sekitar. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra