Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Kesehatan · 2 Mei 2025 19:10 WIB

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh


					VAKSINASI: Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo saat melakukan vaksinasi terhadap ternak warga. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

VAKSINASI: Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo saat melakukan vaksinasi terhadap ternak warga. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,– Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi tahap kedua untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Hingga akhir April 2025, tercatat ribuan hewan telah menerima vaksin, sebagai bagian dari upaya pengendalian wabah yang sempat merebak.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto, jumlah ternak yang telah divaksin PMK mencapai 2.435 ekor sapi, 316 kambing, dan 528 ekor domba.

“Program vaksinasi ini terus kami gencarkan agar penyebaran PMK bisa ditekan semaksimal mungkin,” kata Nikolas, Jumat (2/5/25).

Meski demikian, kasus PMK masih ditemukan di lapangan. Sejauh ini, tercatat sebanyak 51 ekor sapi terjangkit PMK, dengan dua di antaranya dinyatakan mati.

Sementara itu, sembilan ekor ternak lainnya berhasil sembuh setelah mendapatkan perawatan. Sisanya masih dalam pemantauan intensif oleh tim medis hewan.

Namun, upaya penanganan PMK tidak lepas dari sejumlah tantangan. Niko mengungkapkan, masih ada peternak yang enggan melaporkan hewan ternaknya yang sakit.

Banyak peternak yang bahkan memilih untuk menyembunyikan ternaknya dari pantauan petugas kesehatan hewan.

“Banyak dari mereka takut hewannya divaksin karena termakan informasi tidak benar. Ada hoaks yang menyebut vaksin justru membuat hewan cepat mati,” jelasnya.

Diperta Kabupaten Probolinggo terus mengedukasi para peternak untuk menangkal informasi menyesatkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penyebaran PMK.

“Kami berharap masyarakat bisa lebih terbuka dan aktif melaporkan jika ada gejala PMK pada ternaknya,” sampainya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan