Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Ekonomi · 7 Apr 2025 18:04 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar


					PANEN RAYA: Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, dan instansi terkait saat panen raya padi. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

PANEN RAYA: Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, dan instansi terkait saat panen raya padi. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Lahan pertanian di Kota Probolinggo mengalami peningkatan hingga seluas 1.400 hektar. Kemampuan optimalisasi lahan pertanian yang terbatas membuat swasembada pangan terpenuhi dengan baik.

Meningkatnya lahan pertanian tanaman padi diketahui saat Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, memimpin panen raya padi, Senin (7/4/25) di area persawahan Jalan Progo, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan sejalan dengan program pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo telah melakukan berbagai upaya, salah satunya optimalisasi lahan.

“Upaya tersebut membuahkan hasil, dimana per bulan April 2025 ini, ada peningkatan luasan lahan yang ditanami padi sebesar 73 persen,” kata Aries.

Aries menerangkan, awalnya luas tanam tanaman padi di Kota Probolinggo sebesar 866 hektar. Saat ini, telah menjadi 1.492 hektar sehingga terjadi peningkatan signifikan.

Dari produktifitas, juga ada peningkatan sebesar 0,1 persen. Sebelumnya produksi padi hanya 8,8 ton per hektar, kini menjadi 8,9 ton per hektar lahan.

“Dengan capaian ini, kami akan terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada kelompok petani untuk memaksimalkan lahan-lahan yang terbatas untuk pertanian,” imbuhnya.

Terkait alih fungsi lahan di Kota Probolinggo, Aries Santoso mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan perlindungan pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), bahkan perwalinya telah dibuat.

“Dengan perwali yang telah diterbitkan tahun 2024, sebagai upaya untuk mengendalikan lahan pertanian di Kota Probolinggo, disamping kami memfasilitasi petani yang lahannya masuk kategori LP2B,” papar dia. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 115 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi