Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Regional · 27 Mar 2025 16:00 WIB

Petolekoran, Tradisi Unik Warga Gili Ketapang Jelang Lebaran


					TRADISI: Kedatangan warga Gili Ketapang di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo dengan kapal penyeberangan. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TRADISI: Kedatangan warga Gili Ketapang di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo dengan kapal penyeberangan. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Ada tradisi unik di Kabupaten Probolinggo mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Rutinitas nyeleneh itu tak lain adalah Tradisi Petolekoran, yang digelar warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kamis (27/3/25).

Sejak pagi, kapal penyeberangan tradisional yang datang dari Pulau Gili Ketapang silih berganti datang untuk mengangkut puluhan warga Gili Ketapang.

Setibanya di pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo, warga Gili Ketapang, langsung menuju pusat perbelanjaan dan pertokoan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Salah satu warga Gili Ketapang, Supina mengaku setiap tahun ia selalu ikut Petolekoran ini. Pada tahun ini, ia datang ke Kota Probolinggo secara rombongan bersama teman dan saudaranya.

“Ya, rencananya saya mau belanja baju dan alat dapur untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Supina.

Ada perbedaan tradisi Petolekoran tahun ini dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, warga yang mengikuti tradisi ini relatif agak berkurang.

Banyak faktor yang mempengaruhi berkurangnya warga yang melaksanakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun ini.

Seperti warga yang berbelanja sebelum tradisi Petolekoran, hingga hasil tangkapan ikan warga Gili Ketapang yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mulai berkurang.

Meski begitu, antusias warga Gili Ketapang untuk melaksanakan tradisi Petolekoran yang juga dikenal tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri ini masih cukup tinggi.

Warga Pulau Gili Ketapang, Abdul Manap mengaku bahwa Petolekoran ini juga bisa dibilang hobi. Meski tangkapan ikan sepi atau banyak, tradisi ini tetap ia laksanakan.

“Banyak yang dibeli oleh warga mulai kebutuhan rumah tangga seperti baju, makanan, hingga kebutuhan lainnya. Tradisi ini dimulai sejak puasa hari ke 25 hingga puasa ke 28,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Trending di Regional