Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Regional · 27 Mar 2025 16:00 WIB

Petolekoran, Tradisi Unik Warga Gili Ketapang Jelang Lebaran


					TRADISI: Kedatangan warga Gili Ketapang di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo dengan kapal penyeberangan. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TRADISI: Kedatangan warga Gili Ketapang di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo dengan kapal penyeberangan. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Ada tradisi unik di Kabupaten Probolinggo mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Rutinitas nyeleneh itu tak lain adalah Tradisi Petolekoran, yang digelar warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kamis (27/3/25).

Sejak pagi, kapal penyeberangan tradisional yang datang dari Pulau Gili Ketapang silih berganti datang untuk mengangkut puluhan warga Gili Ketapang.

Setibanya di pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo, warga Gili Ketapang, langsung menuju pusat perbelanjaan dan pertokoan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Salah satu warga Gili Ketapang, Supina mengaku setiap tahun ia selalu ikut Petolekoran ini. Pada tahun ini, ia datang ke Kota Probolinggo secara rombongan bersama teman dan saudaranya.

“Ya, rencananya saya mau belanja baju dan alat dapur untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Supina.

Ada perbedaan tradisi Petolekoran tahun ini dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, warga yang mengikuti tradisi ini relatif agak berkurang.

Banyak faktor yang mempengaruhi berkurangnya warga yang melaksanakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun ini.

Seperti warga yang berbelanja sebelum tradisi Petolekoran, hingga hasil tangkapan ikan warga Gili Ketapang yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mulai berkurang.

Meski begitu, antusias warga Gili Ketapang untuk melaksanakan tradisi Petolekoran yang juga dikenal tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri ini masih cukup tinggi.

Warga Pulau Gili Ketapang, Abdul Manap mengaku bahwa Petolekoran ini juga bisa dibilang hobi. Meski tangkapan ikan sepi atau banyak, tradisi ini tetap ia laksanakan.

“Banyak yang dibeli oleh warga mulai kebutuhan rumah tangga seperti baju, makanan, hingga kebutuhan lainnya. Tradisi ini dimulai sejak puasa hari ke 25 hingga puasa ke 28,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Trending di Regional