Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 11 Mar 2025 17:45 WIB

Gus Haris Soroti Alih Fungsi Lahan di Lereng Argopuro, Disebut Turut Sebabkan Banjir


					Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris. (foto: Ali Ya'lu).
Perbesar

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris menyebut, banjir yang melanda 3 kecamatan di wilayahnya, tidak terlepas dari melimpahnya air kiriman dari lereng Pegunungan Argopuro.

Menurutnya, saat ini wilayah selatan Kabupaten Probolinggo atau kawasan lereng Pegunungan Argopuro, telah banyak lahan yang sudah beralih fungsi.

“Dari hasil evaluasi kami, itu ada pergeseran penggunaan lahan atau alih fungsi lahan,” kata Gus Haris saat meninjau lokasi terdampak banjir di Pondok Pesantren Darut Tauhid Krejengan, Selasa (11/3/25).

Alih fungsi lahan tersebut, imbuhnya, mengakibatkan perubahan geometri pada sungai, mulai dari hulu hingga ke hilir. Hal inilah yang kemudian membuat potensi terjadinya banjir semakin besar.

“Akhirnya ada perubahan geometri sungai. Kita lihat, sungai itu setiap kali ada belokan tambah lebar dan tambah lebar, ini yang menggerus sampai ke dapur-dapur orang,” bebernya.

Ia berjanji, alih fungsi lahan ini akan menjadi perhatian serius dari pemerintah setempat. Sebab, jika hal ini masih terus terjadi, maka bencana alam, khususnya banjir, bisa mengancam setiap saat.

“Ini yang dari kemarin coba kami tangani. Karena kami bangun jembatan (di lokasi banjir sebulan sebelumnya, red) belum selesai, sudah ada banjir lainnya,” urai Gus Haris.

Namun untuk saat ini, ia dan jajarannya di Pemkab Probolinggo, akan fokus pada penanganan dan pemulihan pasca banjir. Termasuk pemenuhan logistik terhadap warga terdampak.

“Sudah ada sejumlah alat berat milik provinsi yang mulai melakukan penanganan. Kami masih terus melakukan assesment, nanti perkembangannya kami kabari kembali,” tutupnya.

Sekedar diketahui, 9 desa yang tersebar di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Probolinggo, terendam banjir, Senin (10/3/25). Ketinggian banjir bahkan mencapai satu meter lebih.

Banjir ini mengakibatkan 313 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan satu jembatan penghubung antar desa putus. Musibah ini juga menyebabkan seorang warga meninggal dunia akibat terjebak genangan banjir. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 111 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan