Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Lingkungan · 9 Mar 2025 17:40 WIB

Waspada! Dua Kecamatan di Probolinggo ini Masuk Zona Merah Bencana


					RAWAN: Aliran Sungai Rondoningo di Kabupaten Probolinggo kerap meluap dan menyebabkan banjir bandang. (foto: dokumen) Perbesar

RAWAN: Aliran Sungai Rondoningo di Kabupaten Probolinggo kerap meluap dan menyebabkan banjir bandang. (foto: dokumen)

Probolinggo,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terus melakukan pemetaan wilayah potensi bencana. Sejauh ini, terdapat 2 dari 24 kecamatan yang berzona merah dalam wilayah rawan bencana.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dua kecamatan tersebut adalah Gading dan Krucil.

Penyematan zona rawan bencana pada 2 kecamatan tersebut tidak terlepas dari jumlah bencana yang terjadi selama tahun 2025 ini.

“Pemetaan bencana kami lakukan sebagai wujud antisipasi dan mitigasi resiko bencana yang dapat ditimbulkan,” kata Zubaidullah, Minggu (8/3/25).

Ia menyebut, sejauh ini sudah terjadi 7 insiden bencana di Kecamatan Gading. Sedangkan di Kecamatan Krucil, jumlah bencana yang terjadi sudah 8 kali.

Insiden bencananya pun beragam. Mulai dari dari tanah longsor, cuaca ekstrim, angin kencang, sampai dengan banjir bandang.

“Sejauh ini batu dua kecamatan ini yang bencananya lebih dari enam kali,” ucapnya.

Ia menyebut, sejatinya semua wilayah di Kabupaten Probolinggo berpotensi terjadi bencana. Hanya saja wilayah yang kerap ditimpa bencana lebih menjadi atensi.

Meski demikian, ia berharap wilayah yang statusnya masih aman tidak lengah dan tetap  waspada dengan potensi bencana, yang bisa terjadi kapan saja.

“Tidak hanya zona merah yang kami waspadai, wilayah lainnya tetap kami pantau, tidak ada yang diabaikan, sebab wilayah lainnya juga memiliki potensi yang sama, sehingga perlu tetap waspada,” beber dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 169 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan