Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Regional · 9 Mar 2025 00:08 WIB

Gara-gara Judi Online, 10 Pasangan Suami Istri di Jember Putuskan Berpisah


					Ilustrasi perceraian pasangan suami istri (pasutri).
Perbesar

Ilustrasi perceraian pasangan suami istri (pasutri).

Jember,- Kasus perceraian di Jember awal tahun ini menarik perhatian, terutama terkait dengan faktor judi online.

Pengadilan Agama (PA) Jember menyebut, ada sekitar 10 kasus perceraian akibat judi online dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Humas Pengadilan Agama Jember, Moh. Hosen, mengungkapkan, banyak alasan perceraian berasal dari ketidakpuasan pasangan, baik dalam hal ekonomi maupun tanggung jawab. Salah satu faktor baru yang muncul adalah judi online (judol).

“Kami telah menangani beberapa kasus yang berkaitan dengan judi online, yang sering kali berujung pada masalah ekonomi dalam keluarga, kasus cerai akibat judol ini cukup marak. Per maret ini saja setidaknya sudah 10 kasus,” kata Hosen, Sabtu, (8/3/25).

Menurut Hosen, mayoritas perceraian di Kabupaten Jember disebabkan oleh masalah ekonomi. Judi online sering kali menjadi faktor yang memperburuk situasi.

“Kasus judi online ini muncul dalam dua tahun terakhir dan menjadi perhatian serius,” lanjut dia.

Meski judi online tidak secara langsung tercatat dalam laporan perceraian, namun pengaruhnya terhadap ekonomi keluarga dan hubungan suami istri tidak bisa diabaikan.

“Banyak kasus yang berujung pada perceraian karena suami tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya, sering kali karena terjerat dalam judi online,” bebernya.

Ia menambahkan, jumlah keseluruhan perkara perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama  Jember, sejak 1 Januari hingga awal Maret 2025 mencapai 346 kasus.

Gugatan cerai yang paling banyak diajukan faktor utamanya yaitu masalah ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan bermain judi online.

Namun, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus perceraian di Jember tahun ini menunjukkan sedikit berkurang. Pada tahun 2024, total perceraian yang ditangani oleh PA Jember mencapai 5.613 kasus.

“Tingkat perceraian di tahun 2025, mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, tetapi masih ada tantangan yang perlu diatasi,” tutup Hosen. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 263 kali

Baca Lainnya

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Trending di Regional