Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Pemerintahan · 19 Feb 2025 17:33 WIB

Transisi Pemerintahan di Jember tanpa Pejabat Sekda, Dewan Buka Suara


					TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).
Perbesar

TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).

Jember,– Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terjadi setelah masa jabatan Pj Sekda, Arief Tyahyono, berakhir pada Jumat, (14/2/25).

Ketua DPRD Kabupaten Jember, Ahmad Halim menekankan, pentingnya menunggu pelantikan Bupati Jember terpilih, sebelum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, mengambil langkah lebih lanjut.

“Memang kami mendapatkan informasi bahwa pejabat Sekda SK-nya sudah berakhir. Kami sarankan kepada Pemprov (Jatim) untuk menunggu bupati terpilih sebelum mengambil keputusan,” ungkap Halim, Rabu, (19/2/25).

Ia menjelaskan bahwa Plt. Bupati Jember telah mengajukan nama Pelaksana Harian (Plh) dengan inisial E. Namun ia juga menekankan pentingnya legitimasi dari bupati terpilih yang akan dilantik, Kamis, (20/2/25) besok.

Halim menyebut, kekosongan ini diperkirakan akan berlangsung selama empat hari. “Walaupun ada transisi, kami percaya bahwa pemerintahan dapat berjalan normal,” katanya.

Soal efisiensi anggaran, Halim mengaku bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Bupati Jember terpilih, untuk membahas pengelolaan anggaran.

“Ada beberapa dokumen penting yang harus ditandatangani pasca pelantikan. Kami telah mempersiapkan semuanya agar roda pemerintahan tetap bergerak,” ujarnya.

Wakil rakyat asal Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan bahwa pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur tidak boleh terpangkas hanya karena kekosongan jabatan Sekda.

“Keinginan dari Bupati Jember terpilih adalah memastikan pelayanan publik tetap berjalan tanpa gangguan,” beber Halim.

Halim memprediksi, kemungkinan bakal ada penggabungan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk efisiensi, termasuk sektor kebudayaan dan pariwisata.

“Penggabungan ini bertujuan untuk menyamakan struktur OPD dengan kementerian di pusat,” imbuhnya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 170 kali

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan