Probolinggo,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) bakal menyelidiki keretakan tanah dan kerusakan bangunan yang terjadi di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, terdapat 24 Kepala Keluarga (KK) di Desa Plaosan yang rumahnya retak akibat adanya pergerakan tanah.
“Kami bersama BPBD Provinsi Jawa Timur, akan melakukan survey microtremor dan pemetaan wilayah retakan, karena terdapat 24 KK yang terancam,” kata Oemar, Sabtu (8/2/25).
“Namun nanti akan kita perlebar melihat potensi-potensi keretakan karena disini kan daerah perbukitan, karena bisa jadi hanya satu titik yang terlihat namun yang belum kelihatan banyak,” imbuhnya.
Di Desa Plaosan total ada 3 rumah yang rusak total dan tertimbun sehingga tidak mungkin ditempati. Sementara 21 rumah yang didiami 24 KK alami keretakan.
Menurutnya, warga yang menempati rumah-rumah terdampak tersebut harus direlokasi. Kebijakan relokasi warga di kawasan bencana ini, kini sedang dikaji.
‘Itu kita relokasi karena kalau ditempati lagi, sudah sangat tidak aman jadi harus direlokasi,” sampainya.
Diketahui, banjir bandang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Rabu malam (5/2/25). Musibah ini tidak hanya merusak rumah, namun juga meluluhlantakkan sedikitnya 7 jembatan.
Mitigasi pasca bencana telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, untuk memulihkan infrastruktur rusak dan tatanan ekonomi warga terdampak.
Bahkan Bupati Probolinggo terpilih, Muhammad Haris atau Gus Haris, selama 2 hari maraton mengunjungi lokasi terdampak untuk memastikan kebijakan yang akan diambil nantinya efektif dan efisien. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra