Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 9 Feb 2025 19:53 WIB

Besok, BPBD Jatim Selidiki Keretakan Tanah pasca Banjir Bandang di Probolinggo


					TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris (bertopi) dan Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, saat meninjau kawasan terdampak bencana di Desa Seboro, Kec. Krejengan. (foto: istimewa).
Perbesar

TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris (bertopi) dan Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, saat meninjau kawasan terdampak bencana di Desa Seboro, Kec. Krejengan. (foto: istimewa).

Probolinggo,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) bakal menyelidiki keretakan tanah dan kerusakan bangunan yang terjadi di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, terdapat 24 Kepala Keluarga (KK) di Desa Plaosan yang rumahnya retak akibat adanya pergerakan tanah.

“Kami bersama BPBD Provinsi Jawa Timur, akan melakukan survey microtremor dan pemetaan wilayah retakan, karena terdapat 24 KK yang terancam,” kata Oemar, Sabtu (8/2/25).

“Namun nanti akan kita perlebar melihat potensi-potensi keretakan karena disini kan daerah perbukitan, karena bisa jadi hanya satu titik yang terlihat namun yang belum kelihatan banyak,” imbuhnya.

Di Desa Plaosan total ada 3 rumah yang rusak total dan tertimbun sehingga tidak mungkin ditempati. Sementara 21 rumah yang didiami 24 KK alami keretakan.

Menurutnya, warga yang menempati rumah-rumah terdampak tersebut harus direlokasi. Kebijakan relokasi warga di kawasan bencana ini, kini sedang dikaji.

‘Itu kita relokasi karena kalau ditempati lagi, sudah sangat tidak aman jadi harus direlokasi,” sampainya.

Diketahui, banjir bandang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Rabu malam (5/2/25). Musibah ini tidak hanya merusak rumah, namun juga meluluhlantakkan sedikitnya 7 jembatan.

Mitigasi pasca bencana telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, untuk memulihkan infrastruktur rusak dan tatanan ekonomi warga terdampak.

Bahkan Bupati Probolinggo terpilih, Muhammad Haris atau Gus Haris, selama 2 hari maraton mengunjungi lokasi terdampak untuk memastikan kebijakan yang akan diambil nantinya efektif dan efisien. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 81 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan